Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sultan Mengaku Sulit Prediksi Jumlah Pemudik ke DIY Tahun Ini

Kompas.com - 04/04/2023, 14:50 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mengaku sulit memprediksi jumlah pemudik pada tahun ini.

"Sebetulnya kita sulit memprediksi secara pasti ya, karena dari barat ke timur, timur ke barat apakah berhenti di Jogja kan gitu, cuma kira-kira," ujar Sultan, Selasa (4/4/2023).

Sultan menambahkan, untuk menghitung jumlah pemudik yang masuk di DI Yogyakarta juga sulit.

Baca juga: Antisipasi Lonjakan Mudik Lebaran di Maluku, Pelni Kerahkan 17 Kapal

Ia mencontohkan jika ada dua kabupaten yakni di Sleman dan Gunungkidul, jumlah pemudik selisih sedikit. Dalam hal ini apakah pemudik yang datang ke Sleman kendaraannya dihitung dan ke Gunungkidul dihitung.

"Kan kalau di Sleman dan Gunungkidul dihitung, berarti kan dua kali yang menghitung. Baik itu kendaraan atau orang kan sulit sebetulnya," kata dia.

Pergerakan warga saat lebaran nanti dinilai akan berdampak pada jumlah penghitungan pemudik atau wisatawan yang datang ke DI Yogyakarta.

"Misalnya ke Kaliurang sudah dihitung nanti ke Parangtitis tapi orangnya sama, saya enggak bisa memprediksi itu," kata Sultan.

Oleh sebab itu dirinya menyerahkan seluruhnya penghitungan pemudik yang masuk ke DI Yogyakarta ke kabupaten masing-masing.

"Terserah kabupaten saja kira-kira mau didatangi berapa orang," imbuhnya.

Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan DIY Ni Made Dwi Panti memprediksi tahun ini pemudik yang datang ke DIY jumlahnya bakal dua kali lipat.

"Saya kira dua kali lipat jka dibanding dengan kemarin. Prediksinya 5,8 juta pemudik secara nasional kami ambil dari data badan kajian transportasi kementerian perhubungan," jelasnya.

Baca juga: Belum 24 Jam Dibuka, Kuota Mudik Gratis Pemprov Banten Sudah Habis

Disinggung soal kerusakan jalan, Dishub DIY akan melakukan rekayasa lalu lintas. Ia mencontohkan di Ruas Jalan Patuk yang akan dilakukan rekayasa lalu lintas.

"Ruas Patuk-Terong misalnya kendaraan dari Piyungan masuk Patuk biasanya sampai Heha tidak terus lagi kalau ke Mangunan harus putar balik," jelas Made.

Selain itu, Dishub DIY juga tidak merekomendasikan pemudik melalui Jembatan Glagah karena sedang dalam proses perbaikan. Dia menyarankan lebih baik melalui jalan nasional.

"Jalan-jalan rusak lainnya yang bisa dilalui kendaraan roda 4 masi kita rekomendasikan tetapi kami kasih rambu-rambu," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Yogyakarta
Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Yogyakarta
Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Yogyakarta
Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Yogyakarta
Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Sayangkan Larangan 'Study Tour' di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Sayangkan Larangan "Study Tour" di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Yogyakarta
Beberapa Daerah Larang 'Study Tour', PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang "Study Tour", PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com