YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku mutilasi sadis seorang perempuan di Pakem, Sleman, DI Yogyakarta, mengaku menyesali perbuatannya dan ingin meminta maaf kepada keluarga korban.
Di hadapan polisi, pelaku yang bernama Heru Prasetiyo merasa sangat menyesal sudah membunuh A secara sadis.
"Saya sangat menyesal," kata Heru dalam video yang diunggah oleh akun Instagram Polda DIY @poldajogja pada Rabu (22/3/2023) kemarin.
Baca juga: Rentetan Kasus Mutilasi di Sleman, Tangerang hingga Bekasi, Mengapa Pelaku Begitu Sadis?
Pelaku yang ditangkap di Temanggung tersebut mengatakan, dia ingin menemui keluarga korban dan minta maaf secara langsung.
"Saya pengen ketemu dengan keluarga, minta maaf dengan kelakuan saya yang seperti ini,"ucapnya.
Heru melanjutkan, dia membunuh A dan memutilasinya menjadi tiga bagian besar dan 62 bagian kecil karena terlilit utang pinjol.
Dia mengungkapkan ingin lari dari utang pinjol tersebut, dan mencari cara untuk melunasinya. "Pengen lari dari pinjaman online. Melunasinya," ucapnya.
Sebelumnya, A ditemukan tewas mengenaskan karena terpotong-potong pada Minggu (19/3/2023) di sebuah kamar di wisma kawasan Pakem, Sleman.
Heru disebut sengaja memotong-mootong jenazah korban untuk menyembunyikan jejak pembunuhan.
Baca juga: Sosok Heru Pelaku Mutilasi Teman Kencan di Sleman, Tertutup sejak 2 Tahun Lalu karena Utang Pinjol
Pelaku berencana membuang potongan tubuh korban septic tank, atau toilet penginapan.
"Sedangkan tulang akan dibawa menggunakan ransel yang sudah dipersiapkan, ransel juga kami temukan di TKP untuk dibuang," jelas Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda DIY, Kombes Pol Nuredy Irwansyah Putra.
Di tengah proses mutilasi itu, pelaku sempat mampir ke sebuah Warung Makan Indomi (Warmindo) untuk makan dan minum.
"Namun dikarenakan pekerjaan yang dilakukan oleh tersangka ini membutuhkan waktu yang lama dan pada saat yang bersangkutan makan dan minum di Warmindo sekitar pukul 20.00 WIB, tersangka berubah pikiran untuk meninggalkan pekerjaannya dan kembali ke wisma dan kemudian melarikan diri," tutur Nuredy.
Baca juga: Anaknya Dibunuh Keji, Ayah Korban Mutilasi di Sleman: Pelaku Tidak Berperikemanusiaan
Dari hasil pemeriksaan, terungkap pelaku menggasak Honda Scoopy warna putih, dan satu buah handphone yang dijual Rp 600.000.
"Uang di dompet pelaku ada Rp 300.000, sepeda motor belum sempat dijual," tegasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Pinjol Bikin Gelap Mata, Pelaku Mutilasi di Sleman Menyesal, Ingin Minta Maaf kepada Keluarga Korban
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.