Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Merapi Keluarkan Guguran Lava 150 Kali Per Hari

Kompas.com - 21/03/2023, 18:22 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pascaerupsi pada Sabtu (11/3/2023) aktivitas Gunung Merapi masih tergolong tinggi.

Kepala Badan Geologi, Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi dan Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Sugeng Murjiyanto menyebut dalam sehari Gunung Merapi dapat mengeluarkan guguran lava sebanyak 150 kali.

"Saat ini erupsi didominasi guguran lava 150 kali sehari, banyak sekali. Guguran lavanya rata-rata jaraknya 1 kilometer. Ada beberapa ke Kali Boyong paling banyak Kali Bebeng," ucap Sugeng melalui zoom, Selasa (21/3/2023).

Baca juga: Kubah Lava Lama di Barat Laut Gunung Merapi Masih Bergerak, Potensi Longsor 3 Kilometer

Lanjut Sugeng, saat ini guguran awan panas sudah terhenti sejak tanggal 17 Maret 2023 lalu, tetapi guguran lava masih terjadi hingga saat ini. Menurut dia, hal ini menjadi ciri khas Gunung Merapi saat erupsi.

"Guguran awan pans berhenti pada tanggal 17 Maret, guguran lava terus sampai sekarang. Ini ciri khasnya Merapi, kalau malam terlihat batuan panas kelihatan menyala," beber dia.

Sugeng menambahkan, pada 11 Maret 2023 lalu abu vulkanik terbawa angin ke berbagai daerah dan yang terjauh terbawa hingga area Wonosobo, dan ada juga yang sampai ke Banjarnegara.

"Saat itu anginnya sampai Banjarnegara," kata dia.

Baca juga: Sepekan, Terjadi 68 Kali Awan Panas Guguran di Gunung Merapi

Tak hanya ke arah Banjarnegara, data BPPTKG, abu vulkanik Merapi juga terbawa angin sampai ke arah utara yakni di Bawen, dan juga Banyubiru atau di sekitar Gunung Merbabu.

Abu vulkanik juga tercatat terbawa ke arah timur, ada di Cepogo, Kemusuk dan Senden.

"Namun sudah melemah pada 17 Maret, tidak terlalu jauh yang kita pantau awan panas guguran (APG) terakhir untuk periode sekarang," kata dia.

Pihaknya telah memberikan peringatan kepada masyarakat di sekitar Gunung Merapi agar tidak beraktivitas dalam jangka 7 kilometer.

Jarak 7 kilometer ditentukan sebagai kawasan rawan bencana Merapi, karena BPPTKG memperhitungkan jarak terjauh luncuran awan panas guguran maksmial di 7 kilometer.

"Kemarin worst case-nya bisa sampai 7 kilometer. Namun yang terkadi 4 kilometer. Jarak permukiman terdekat dari puncak Merapi 8 sekian kilometer sampai 9 kilometer," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Museum Mini Sisa Hartaku di Yogyakarta: Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Mini Sisa Hartaku di Yogyakarta: Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Yogyakarta
Enggan Komentar soal Pilkada, Pj Walkot Yogyakarta: Saya Sendiko Dawuh

Enggan Komentar soal Pilkada, Pj Walkot Yogyakarta: Saya Sendiko Dawuh

Yogyakarta
Bus Rombongan Halalbihalal Ditabrak Truk di Kulon Progo, Penumpang: Padahal Sejam Lagi Sampai

Bus Rombongan Halalbihalal Ditabrak Truk di Kulon Progo, Penumpang: Padahal Sejam Lagi Sampai

Yogyakarta
Mobil Rumput Adu Banteng dengan 2 Motor, 1 Orang Tewas

Mobil Rumput Adu Banteng dengan 2 Motor, 1 Orang Tewas

Yogyakarta
Pemerintah DIY Pastikan Ganti Penjabat Bupati Kulon Progo dan Wali Kota Yogyakarta

Pemerintah DIY Pastikan Ganti Penjabat Bupati Kulon Progo dan Wali Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Truk Tabrak Bus Rombongan Halalbihalal, 2 Tewas, 10 Luka-luka

Truk Tabrak Bus Rombongan Halalbihalal, 2 Tewas, 10 Luka-luka

Yogyakarta
Anak Amien Rais Ikut Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui DPC PKB Kota Yogyakarta

Anak Amien Rais Ikut Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui DPC PKB Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Polemik UKT di UGM dan Pentingnya Mengawal Kebijakan...

Polemik UKT di UGM dan Pentingnya Mengawal Kebijakan...

Yogyakarta
TPA Regional Piyungan Ditutup, Bantul Klaim Siap Mengelola Sampah

TPA Regional Piyungan Ditutup, Bantul Klaim Siap Mengelola Sampah

Yogyakarta
KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Yogyakarta
Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Yogyakarta
Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting 'Charger' HP

Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting "Charger" HP

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com