Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selesai Konser, Deep Purple Bertemu Jokowi 10 Menit dan Saling Lempar Pujian

Kompas.com, 11 Maret 2023, 06:23 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Krisiandi

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menonton konser Deep Purple di Edutorium Universitas Muhammadiyah Solo (UMS), Jumat (10/3/2023) malam. 

Presiden menyaksikan konser hingga akhir dan sempet bertemu dengan semua personel band rock asal Inggris tersebut.

Presiden Jokowi ditemani Iriana dan putra sulungnya sekaligus Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, tiba sekitar pukul 19.45 WIB, Jumat (10/3/2023).

Selama konser berlangsung, Presiden Jokowi tampak menikmati semua musik yang dimainkan dalam konser "Deep Purple World Tour 2023".

Baca juga: Konser Deep Purple di Solo Pukau Ribuan Penonton, Jokowi hingga Ganjar Menikmati

Mulai dari, penampilan pembuka dan kejutan dari Raja Dangdut Rhoma Irama yang diiringi Soneta, kemudian dilanjutkan penampilan God Bless, hingga akhirnya Deep Purple, Presiden Jokowi tak beranjak dari Tribune VIP di Edutorium Universitas Muhammadiyah Solo (UMS).

Deep Purple yang digawangi Ian Paice, Ian Gillan, Roger Glover, Simon McBride, dan Don Airey, membawakan sejumlah lagi andalan.

Seperti Lazy, When A Blind Man Cries, Anya, Perfect Stranger, Space Trucking, serta lagu andalan terakhir Smoke on The Water.

Meskipun telah mengucapkan kata berpamitan. Ribuan penonton yang hadir merayu band rock tersebut untuk melanjutkan penampilannya.

"We want more, we want more, we want more!" teriak penonton, secara serentak.

Baca juga: Ganjar Nikmati Konser Deep Purple Bareng Istri dan Anak, Duduk Bersila Menunggu

Melihat antusiasnya penonton, Deep Purple pun melanjutkan aksinya.

Mereka memainkan, Hush dan Black Night.

Dengan wajah semringah, sekitar pukul 23.54 WIB, Presiden Jokowi yang memakai sweater warna coklat keluar dari Tribune VIP. 

Mantan Wali Kota Solo, itu, juga sempat menyapa para penonton yang menunggu di jalur keluar konser.

"Tunggu apa? tunggu apa ?" canda Jokowi sambil menunjuk penonton yang meneriaki namanya.

Setelah berakhirnya konser, Founder Rajawali Indonesia, Anas Syahirul Alami mengatakan, Presiden Jokowi dan semua personel Deep Purple sempat bertemu.

Anas menceritakan dalam pertemuan ini, Jokowi dan Deep Purple saling lempar pujian.

Baca juga: Alasan Ganjar Tak Duduk Bareng Jokowi Saat Nonton Deep Purple: Biar Bisa Jingkrak-jingkrak

"Saya kebetulan ada di situ. Ngobrolnya hampir 10 menit. Jadi Deep Purple yang mendatangi pak Jokowi tadi," jelasnya

Menurut Anas, pihaknya tidak pernah merencanakan pertemuan Deep Purple dan mantan gubernur DKI Jakarta itu. Rajawali, kata dia, hanya memfasilitasi pertemuan tersebut karena diminta pihak Jokowi.

"Komunikasi terakhir kami diminta ada pertemuan ya kami fasilitasi. Tugas kami hanya memfasilitasi," tutupnya

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau