Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Becak Listrik, Dishub DI Yogyakarta Siapkan Becak Kayuh "Tenaga Alternatif"

Kompas.com - 06/03/2023, 10:59 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan (Dishub) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) siapkan becak kayuh dengan tenaga alternatif.

"Bukan becak listrik, namun becak kayuh bertenaga alternatif. Jadi tetap dikayuh, kalau becak listrik nanti image-nya itu dia dipakai listrik dan rotor gitu, ini becak kayuh tapi dikasih teknologi pedal seperti sepeda ketika dikayuh lebih ringan sehingga tidak berat," ujar Kepala Dishub DIY, Ni Made Dwi Panti Indrayanti, Senin (6/3/2023).

Ia menjelaskan, pihaknya telah melakukan uji coba dan membuat purwarupa. Prototipe ini dibuat oleh 4 Stakeholder, yakni dari Dishub DIY, Dishub Kota Yogyakarta, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) melalui Balai Latihan Pendidikan Teknik (BLPT), dan Disperindag melalui Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna (BPTTG).

Baca juga: Kisah Ema, Diantar Orangtuanya dengan Becak untuk Wisuda di Banyumas

"BPTTG membuat 4 unit, yang lain tetap membuat 1 model. Kalau kami membuat 4 model, maksudnya 4 model itu dari sistem penggerak, dan baterainya," kata dia.

Pihaknya juga telah mengundang stakeholder untuk ujicoba lantaran dibutuhkan becak tenaga alternatif yang sesuai dengan Surat Edaran (SE) Dirjen Perhubungan Darat, sesuai dengan angkutan kendaraan tidak bermotor.

"Jadi memang harus ada syarat-syaratnya, karena berbicaranya itu tetap angkutan umum yang dipakai publik jaminan keselamatan juga harus menjadi pegangan utama," beber Made.

Lanjut dia, DI Yogyakarta juga memiliki Perda nomor 5 tahun 2016 tentang kendaraan tradisional DIY.

Ia menambahkan, purwarupa pada akhir Februari sampai Maret dilakukan uji coba, dan uji coba dilakukan oleh pengemudi becak kayuh dan bentor.

"Nanti masing-masing orang ini akan menulis di form, dia merasakan apa dengan model A, misal enak tapi kurang ini, B (model) tidak enak. Jadi kita melihat sisi kelebihan dan kekurangan dari masing-masing protipe," ucapnya.

Baca juga: Tukang Becak di Sumenep Meninggal Usai Antar Penumpang, Sempat Mengeluh Sakit di Dada

Setelah dilakukan pengujian tim penguji akan menerbitkan sertifikasi, dari sertifikasi tersebut dibuat satu model becak yang memenuhi apa yang diinginkan oleh pengemudi becak.

"Nantinya setelah kita ketemu 1 kemudian ada sertifikasi laik juga kemudian di produksi masal seperti itu," ucapnya.

"Rencananya tahun ini harapannya sudah ditentukan pilihan untuk diproduksi massal," imbuh dia.

Made menjelaskan, mekanisme becak kayuh tenaga alternatif ini nantinya menggunakan baterai yang ditempatkan di bawah jok dengan menggunakan 2 sistem, 1 baterai dipakai dan satu lagi digunakan untuk cadangan.

Baca juga: Divonis 10 Bulan Penjara, Tukang Becak Pembobol Rekening BCA: Enggak Apa-apa

"Kami juga akan menyediakan juga kayak charging station, kami akan melakukan pendampingan juga. Nanti tukang becak bisa menukarkan sementara, memang ada pendampingan," jelasnya.

Terkait distribusi, Made menyampaikan tidak serta merta 1 orang dibagikan 1 unit, tetapi nanti dibentuk sistem kelembagaan yang memang dibentuk. Dalam hal ini koperasi kerja sama Dinas Koperasi DIY untuk distribusi.

"Kita akan melihat yang sudah punya koperasi kota atau pemda, nanti lihat anggotanya, kalau anggota sekitaran kota ya mungkin dari dinkop kota, tapi kalau lintas seperti dari bantul, Sleman, pakai dari dinkop propinsi," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Yogyakarta
Hari Jadi Gunungkidul Berubah dari 27 Mei Menjadi 4 Oktober

Hari Jadi Gunungkidul Berubah dari 27 Mei Menjadi 4 Oktober

Yogyakarta
Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Yogyakarta
Sakit Setelah Latihan Bela Diri, Mahasiswa di Sleman Meninggal

Sakit Setelah Latihan Bela Diri, Mahasiswa di Sleman Meninggal

Yogyakarta
May Day 2024, Buruh Perempuan di Jateng Tuntut Perlindungan dari Negara

May Day 2024, Buruh Perempuan di Jateng Tuntut Perlindungan dari Negara

Yogyakarta
Cerita Buruh DIY yang Tak Bisa Beli Rumah: Gaji Kecil, Harga Hunian Gila-gilaan

Cerita Buruh DIY yang Tak Bisa Beli Rumah: Gaji Kecil, Harga Hunian Gila-gilaan

Yogyakarta
'May Day', Buruh di Yogyakarta Tuntut Perumahan Murah, Subsidi Transportasi, dan soal Pendidikan

"May Day", Buruh di Yogyakarta Tuntut Perumahan Murah, Subsidi Transportasi, dan soal Pendidikan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Kronologi Demo Warga di Pendapa Bupati Banjarnegara Ricuh, 12 Orang Luka-luka

Kronologi Demo Warga di Pendapa Bupati Banjarnegara Ricuh, 12 Orang Luka-luka

Yogyakarta
Buka Pendaftaran Pilkada, Demokrat Gunungkidul Ingin Ada Calon Perempuan

Buka Pendaftaran Pilkada, Demokrat Gunungkidul Ingin Ada Calon Perempuan

Yogyakarta
Arti 3 Semboyan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Trilogi yang Dicetuskan Bapak Pendidikan Indonesia

Arti 3 Semboyan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Trilogi yang Dicetuskan Bapak Pendidikan Indonesia

Yogyakarta
Soal Langkah Setelah Pilpres, Mahfud MD: Ya Kita Lihat, Semua Perkembangan Kan Dinamis

Soal Langkah Setelah Pilpres, Mahfud MD: Ya Kita Lihat, Semua Perkembangan Kan Dinamis

Yogyakarta
Soal Tewasnya Brigadir RAT, Mahfud MD: Informasi yang Bisa Dibuka ke Publik Jangan Ditutupi

Soal Tewasnya Brigadir RAT, Mahfud MD: Informasi yang Bisa Dibuka ke Publik Jangan Ditutupi

Yogyakarta
Cerita Perjalanan Karier, Mahfud MD: Ikut Pilpres Kalah, Ya Sudah 'Move On'

Cerita Perjalanan Karier, Mahfud MD: Ikut Pilpres Kalah, Ya Sudah "Move On"

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com