Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaesang "Dijodohkan" dengan Rheo Fernandes, FX Rudy Sebut Anaknya itu Kader PDIP dari Bawah

Kompas.com, 28 Januari 2023, 15:45 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Ketertarikan putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep, terjun ke politik menjadi sorotan publik.

Usai sejumlah partai politik (parpol) mengaku siap "membuka pintu" bagi Kaesang, kini wacana terkait sosok yang akan menjadi tandemnya bila maju dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 juga ikut bergulir.

Salah satu sosok yang ramai dijodohkan untuk berduet dengan Kaesang adalah Rheo Fernandes, putra Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo atau yang akrab disapa FX Rudy.

Wacana "perjodohan" Kaesang dengan Rheo pertama kali dilontarkan oleh Wakil Ketua DPC PDIP Kota Solo, Suharsono.

Baca juga: Cerita di Balik Kaesang Tertarik Politik yang Bikin Jokowi Kaget, Sebelumnya Presiden Bertemu FX Rudy

"Kriteria bagi calon pendamping kaesang menurut saya adalah harus punya latar belakang politik," kata Suharsono, dikutip dari TribunSolo.com, Sabtu (28/1/2023).

"Kalau saya boleh sebut nama, dia adalah Mas Rheo, yang tidak lain adalah putra begawan politik, FX Hadi Rudyatmo," imbuhnya.

Suharsono menilai, Rheo layak dipasangkan dengan Kaesang karena dia tumbuh besar di lingkungan politik.

"Beliau saat ini pengurus parpol, dia punya latar belakang pekerjaan di bidang ekonomi dan keuangan, dalam darahnya mengalir darah politik dari bapaknya," ujar Suharsono.

Baca juga: Muncul Wacana Kaesang Berpasangan dengan Anak FX Rudy jika Maju Pemilihan Wali Kota Solo

Tanggapan FX Rudy

Menanggapi hal itu, FX Rudy menyampaikan bahwa hingga saat ini dia masih menunggu keputusan Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Apalagi, dia menambahkan, Rheo pun kini merupakan kader PDIP yang mengisi posisi Wakil Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi Pimpinan Anak Cabang (PAC) PDIP Jebres.

"Wacana itu biarkan wacana. Lagipula yang sudah selesai melalui mekanisme saja saya tetap taat, patuh, kepada Ketum (Megawati Soekarnoputri)," ujar Rudy, Sabtu (28/1/2023).

Meski begitu, dia mengakui telah mengader atau mendidik putranya tersebut untuk berpolitik dari bawah.

"Saya tetap ngader anak itu (Rheo), namun mulai dari bawah," ucap Rudy.

Baca juga: Begini Respons Ganjar soal Kabar Kaesang Terjun ke Pilkada

"Anak saya (Rheo) mulai dari pengurus anak ranting, pengurus ranting, sekarang PAC dua periode," ungkapnya.

Dia menjelaskan, pendidikan semacam itu dia berikan agar anaknya mengetahui seluk-beluk partai dari bawah hingga atas.

"Saya mau mengader biar tahu dulu, politik itu apa, partai politik itu apa," jelasnya.

Menurutnya, hal itu penting agar anaknya bisa tahu dan mengerti persoalan dari kalangan bawah.

"Kalau yang lainnya mau dari atas ya boleh-boleh saja, kan Ketua Umum yang menentukan," pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Penyu Lekang Terdampar Lemas di Pantai Glagah, Satlinmas: Kurus, Berenangnya Tak Normal
Penyu Lekang Terdampar Lemas di Pantai Glagah, Satlinmas: Kurus, Berenangnya Tak Normal
Yogyakarta
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau