YOGYAKARTA,KOMPAS.com-Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, terus gencar melakukan sosialiasasi untuk imunisasi campak.
Harapannya warga yang masih menolak bisa ikut imunisasi.
Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Bantul, Sri Wahyu Joko Santoso, mengatakan, masih ada sebagian kelompok masyarakat yang menolak vaksinasi campak.
Baca juga: 48 Kasus Campak Ditemukan di Yogyakarta, Status KLB Diberlakukan
Hal ini karena tidak sepaham dengan imunisasi baik karena agama atau takut efek samping.
"Ada (yang masih menolak imunisasi). Tapi bukan wilayah hanya beberapa kelompok yang tidak sepaham dengan imunisasi," kata Oki Panggilan akrab Sri Wahyu saat dihubungi Kompas.com, melalui telepon Selasa (24/1/2023).
"Untuk penyebabnya karena agama atau karena efek samping, dan sebab tingkat pendidikan," kata dia.
Baca juga: Enam Anak Positif Campak, Pemkab Nunukan Kaltara Tetapkan KLB
Untuk itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul berupaya melakukan edukasi kepada masyarakat. Pendekatan terus dilakukan agar masyarakat mau ikut imunisasi.
Adapun cakupan Imunisasi Dasar Lengkap di Bantul untuk bayi mencapai 98 persen.
"Sampai sekarang edukasi kepada masyarakat masih dilakukan," kata Oki.
Disinggung mengenai kasus Campak, Oki menyebut di Bantul ada 16 kasus pada tahun 2022 lalu. Namun demikian, tidak diberlakukan status kejadian Luar biasa (KLB) karena lokasinya berjauhan.
"Kalau kasus campak ada, tapi bukan KLB," kata dia.
Sebelumnya, Data Dinas Kesehatan DIY, pada Januari hingga Desember 2022 total 48 kasus campak ini tersebar di 4 kabupaten dan satu kota di DIY. Rinciannya Kota Yogyakarta 9 kasus, Bantul 16 kasus, Gunungkidul 1 kasus, Kabupaten Sleman 16 kasus, dan luar DIY 1 kasus.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Diskes) DIY, Setyarini Hestu Lestari mengatakan, DIY termasuk provinsi yang mengalami KLB campak.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.