Beny menyebut, di DIY terjadi anomali atau kontradiksi kemiskinan. Pasalnya angka-angka lainnya seperti angka harapan hidup, angka kebahagiaan, angka harapan rata-rata lama sekolah, indeks kesejahteraan, dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) justru meningkat.
Data Bappeda DIY tahun 2010 hingga 2022 IPM di DIY bertambah 5,37 poin, dari 75,37 pada tahun 2010 menjadi 80,64 pada tahun 2022.
"Contoh Kulonprogo kemiskinannya mendekat 18 persen tapi usia harapan hidupnya paling tinggi di Kulonprogo 75 tahun," katanya.
Selain itu, angka harapan rata-rata sekolah di DIY tergolong cukup tinggi menurut Beny yakni berada di angka 15,59.
"Artinya masyarakat DIY bisa menyekolahkan anaknya minimal D3. Itu sudah tertinggi nomor 2 setelah DKI," jelas dia.
Beny menyampaikan, walaupun angka-angka lainnya mengalami kenaikan, Pemerintah DIY berusaha mengentaskan kemiskinan.
Menurut dia, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X telah memerintahkan untuk segera memberikan perlindungan sosial dan jaminan sosial.
"Melakukan perlindungan sosial dan jaminan sosial. Berikutnya masih ada pemberdayaan dan seterusnya," pungkas dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang