Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir Sebut Akan Selalu Beriringan dengan Ganjar Pranowo: Tapi Tunggu Dulu, Jangan Terburu-buru

Kompas.com, 17 Januari 2023, 16:47 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan bahwa dia dan Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, akan selalu berjalan beriringan.

Pernyataan tersebut dilontarkan Erick Thohir pada Pembukaan Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Nahdlatul Ulama (NU) di Gedung Sritex Arena, Solo, Jateng, Senin (16/1/2023) malam.

"Pak Ganjar dan saya Insya Allah selalu seiring, tapi tunggu dulu, ojo kesusu (jangan terburu-buru)," kata Erick yang juga berperan sebagai Ketua Panitia Acara Peringatan Harlah Satu Abad NU.

Erick Thohir menjelaskan, meskipun dia dan Ganjar akan selalu seiring, namun hal itu tak berarti pilihan keduanya sama.

Baca juga: Tak Hadiri Pembukaan Porseni NU 2023, Gibran Pamit ke Erick Thohir dan Ganjar Pranowo: Urusan Mendesak di Jakarta

"Seiring bukan berarti sama, Pak Ganjar pendukung MU (Manchester United), kalau saya Arsenal, ada bedanya, lumayan lah Arsenal tahun ini rangking satu," ujar Erick Thohir.

"Kalau KH. Nusron Wahid pendukung Mancester City, Mbak Yenny pendukung Newcastel United, tapi alhamdulillah walau kita berbeda tapi hati sama buat NU semua," lanjutnya.

Pujian Ganjar untuk Erick Thohir

Ganjar dalam sambutannya juga melontarkan pujian kepada Erick Thohir yang dianggap sukses mengangkat nama Indonesia di kancah internasional.

"Asian Games kemarin membuat Indonesia terangkat karena penyelenggaraannya sangat luar biasa. Kalau tidak percaya, tanya sendiri, ada orangnya di sini," ucap Ganjar.

Baca juga: Daftar 17 Gubernur yang Masa Jabatannya Habis pada 2023, Ada Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, dan Lukas Enembe

Gibran tak bisa hadir

Sementara itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, tak bisa hadir dalam acara tersebut lantaran adanya agenda mendesak yang harus diselesaikannya di Jakarta.

"Saya tidak hadir pas Pembukaan Porseni (NU 2023), saya juga sudah pamit ke Pak Menteri (BUMN, Erick Thohir), ke Pak Gubernur (Jateng, Ganjar Pranowo)," tutur Gibran, dikutip dari TribunSolo.com, Selasa (17/1/2023).

"Soalnya ini urgent (mendesak)," imbuhnya.

Meski begitu, dia tak membeberkan rencana kegiatannya selama di Jakarta. Gibran hanya memastikan bahwa kedatangannya ke Jakarta tidak berkaitan dengan agenda partai politik atau pun Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2024.

"Ini sesuatu yang lebih besar. Sudah bukan kejutan semua orang, semua orang sudah tahu kegiatan saya ke Jakarta, mohon doanya saja," pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau