Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Ambles di Bantul, Ahli dari UGM Sebut karena Tanah Melunak

Kompas.com - 05/01/2023, 16:47 WIB
Markus Yuwono,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Ahli dari Universitas Gadjah Mada (UGM) menyebut amblesnya jalan di Padukuhan Kedungmiri, Kalurahan Sriharjo, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, karena tanah melunak.

Hal ini diketahui setelah pakar UGM bersama Bupati Bantul Abdul Halim Muslih melakukan pengecekan awal Rabu (4/1/2023) petang.

Dosen Teknik Sipil UGM, Ali Awaludin menyampaikan dugaan awal amblesnya jalan karena ada air yang berada di bawah. Air tersebut menyebabkan tanah menjadi lunak.

Saat tanah lunak, jalan menjadi retak dan mempercepat proses longsor atau ambles

"Kami akan lakukan penelitian terlebih dahulu di titik yang teridentifikasi longsor. Dengan demikian, rekomendasi bisa kami berikan dan bisa dicarikan solusi yang tepat. Tak hanya asal perbaikan saja. Tapi bagaimana membuat struktur yang kuat, yang mampu menopang beban lalu lintas di atasnya," kata Ali dalam keterangan tertulis dikutip Kamis (5/1/2023).

Baca juga: Jalan Ambles di Bantul, Bupati Menduga Ada Fenomena Alam

Pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Bantul, terkait perbaikan kedepan agar tidak terjadi amblesan lagi.

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih menyampaikan, tinjauan lapangan ini juga diharapkan dapat memberi pemahaman yang menyeluruh terkait fenomena di titik ambles. Nantinya pihaknya mengundang pakar geoteknik dari UGM untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

Dari penelitian akan diperoleh rekomendasi mengenai konstruksi yang tepat sesuai sifat dan jenis tanahnya. 

"Beberapa pilihan yang mungkin kita ambil untuk dilakukan pengerjaan kembali, melakukan rekonstruksi bagi jalan yang ambles ini," kata Halim.

Sebelumnya, Halim menduga ada fenomena alam yang membuat jalan ambles.

"Beberapa kali diperbaiki terus ada kerusakan. Kita menduga ada fenomena alam spesifik di kawasan tersebut," katanya di Bantul Rabu (4/1/2023).

Dijelaskannya, pada awalnya penurunan turun berlahan setiap hari di jalan sepanjang 50 meter yang merupakan akses ke objek wisata Srikeminut itu. Hingga akhirnya turun lumayan dalam sekitar 30 cm pada 29 Desember 2022.

"Pertama kali saya ke sana di kabari itu baru 30 cm. Hari ini sudah hampir 3 meter. Setiap hari terjadi penurunan, dan turunnya di mana? kita enggak tau. Sampai hari ini tidak tahu, (amblesan) tidak keluar ke sungai, tapi ditengarai ambles ke dalam," kata Halim.

"Saya bukan ahli geologi ya, saya menduga ada fenomena geologis yang memerlukan expert geologi," kata dia.

Baca juga: Pergerakan Tanah, 4 Titik di Ruas Jalan Provinsi Banten Ambles Sedalam 5 Meter

Halim meminta  Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) agar bekerja sama dengan pakar geologi untuk mengetahui penyebab amblesan jalan itu.

"Sehingga ini tidak hanya wilayah teknik sipil saja. Kita mesti melibatkan pakar geologi. Saya minta PU (DPUPKP) untuk melakukan kerjasama dengan pakar geologi, untuk menemukan sebab. Setelah ditemukan sebab, nanti akan kita minta rekomendasi pakar geologi kontruksi bangunan yang tepat pada kondisi seperti itu," kata dia.

Dia mengatakan saat ini masyarakat belum bisa melintasi jalan tersebut.

"Sementara, supaya masyarakat untuk tidak melalui jalur itu, karena kita tidak mungkin melakukan penanggulangan lebih permanen pada saat ini karena tanah masih terus bergera

Kepala DPUPKP Bantul Aris Suharyanta mengatakan, ruas jalan yang rusak masih tanggung jawab pemenang tender. Diakuinya sudah beberapa kali dilakukan perbaikan namun amblas lagi.

"Padahal secara struktur bangunan jalan sudah sangat bagus," kata Aris.

Pihaknya melakukan koordinasi dengan ahli dari UGM untuk perbaikan jalan tersebut, sehingga bisa dilalui masyarakat kembali. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Yogyakarta
Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Yogyakarta
Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Yogyakarta
Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Yogyakarta
Tak Mau 'Snack Lelayu' Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Tak Mau "Snack Lelayu" Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Yogyakarta
Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Yogyakarta
Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Yogyakarta
Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com