Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Desa Bligo Magelang Mulai Terima Uang Ganti Rugi Tol Bawen-Yogya, Total Rp 142,7 M

Kompas.com, 29 Desember 2022, 14:13 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Khairina

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Warga Desa Bligo, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, yang tanahnya terdampak pembangunan Tol Bawen-Yogya mulai menerima Uang Ganti Rugi (UGR). 

Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Magelang, A. Yani menjelaskan, total ada 210 bidang tanah dengan nilai UGR Rp 142,7 miliar yang dibayarkan mulai 28-29 Desember 2022 di Balai Desa Bligo, Kecamatan Ngluwar. Sedangkan untuk desa lain akan dibayarkan mulai awal tahun 2023.

“Untuk tanah yang terdampak pembangunan Tol Bawen-Yogya di Desa Bligo ada 210 bidang, senilai Rp 142,7 miliar,” kata A. Yani, Kamis (29/12/2022). 

Baca juga: Cerita Kiryono, Sawah Warisan Nenek Dapat Ganti Rugi Tol Solo-Yogya Rp 1,6 Miliar

Kepala Desa Bligo Sukiyanto menyebutkan, secara keseluruhan ada 447 bidang tanah yang terdampak Jalan Tol Bawen-Yogya, termasuk saluran air dan tanah kas desa. Luasan tanah kas desa mencapai 2 hektar. 

"Tanah kas desa kami sekitar 2 hektar (yang terdampak). Itu tanah bengkok milik perangkat desa. Regulasi seperti apa kami belum tahu. Nanti baru akan dirapatkan di (Pemerintah) Kabupaten, Jumat,” kata Sukiyanto.

Lahan yang terdampak sebagian besar berupa persawahan. Hanya 3 rumah warga yang terdampak. Adapun nilai UGR mencapai Rp 800.000 - Rp 1,4 juta per meter tanah. 

“Harga per meter di sini harga Rp 800.000 - Rp 1,4 juta, karena di sini berbatasan dengan Yogya. Alhamdulillah di wilayah Bligo di antara harga segitu kami sudah menerima,” tuturnya.

Baca juga: Pemilik Keberatan Nilai Ganti Rugi, Rumah di Ngawen Klaten Berdiri di Tengah Tol Solo-Yogyakarta

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jalan Tol Bawen-Jogja Kementerian PUPR, Muhammad Mustanir menambahkan, untuk wilayah Desa Bligo, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang merupakan bagian selatan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Sleman, DIY.

Desa lainnya yang juga terdampak antara lain Desa Pakunden, Ngluwar, Plosogede. 

"Ketiga tersebut sudah diajukan, tapi belum mendapatkan persetujuan (LMAN). Selanjutnya, pasti kita akan melakukan pembayaran di desa-desa tersebut di tahun 2023,” tambah Mustanir. 

Salah satu warga penerima UGR, Sudjijo mengungkapkan, menerima UGR sebesar Rp 11,3 juta. Tanah miliknya yang terdampak berupa pematang sawah seluas 13 meter. 

Dia mengaku tidak merasa dirugikan denga UGR ini. Masih ada sisa tanah sekitar 417 meter persegi yang bisa ditanami padi.

“Tanah saya yang terdampak hanya galengan (pematang) sawah, jadi nggak ada yang dirugikan. Cuma tanah galengan (tabungan) saja,” ungkap Sudjijo 

Sudjijo yang saat ini tinggal di Cempaka Barat, Jakarta, itu, memperkirakan nilai UGR yang diterimanya paling kecil di antara penerima lainnya di Desa Bligo. 

“(paling kecil) Mungkin. Itu pas tikungan, jadi ra bakat dadi miliarder (tidak berbakat jadi miliarder),” ujar Sudjijo sambil tertawa. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau