Salin Artikel

Warga Desa Bligo Magelang Mulai Terima Uang Ganti Rugi Tol Bawen-Yogya, Total Rp 142,7 M

MAGELANG, KOMPAS.com - Warga Desa Bligo, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, yang tanahnya terdampak pembangunan Tol Bawen-Yogya mulai menerima Uang Ganti Rugi (UGR). 

Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Magelang, A. Yani menjelaskan, total ada 210 bidang tanah dengan nilai UGR Rp 142,7 miliar yang dibayarkan mulai 28-29 Desember 2022 di Balai Desa Bligo, Kecamatan Ngluwar. Sedangkan untuk desa lain akan dibayarkan mulai awal tahun 2023.

“Untuk tanah yang terdampak pembangunan Tol Bawen-Yogya di Desa Bligo ada 210 bidang, senilai Rp 142,7 miliar,” kata A. Yani, Kamis (29/12/2022). 

Kepala Desa Bligo Sukiyanto menyebutkan, secara keseluruhan ada 447 bidang tanah yang terdampak Jalan Tol Bawen-Yogya, termasuk saluran air dan tanah kas desa. Luasan tanah kas desa mencapai 2 hektar. 

"Tanah kas desa kami sekitar 2 hektar (yang terdampak). Itu tanah bengkok milik perangkat desa. Regulasi seperti apa kami belum tahu. Nanti baru akan dirapatkan di (Pemerintah) Kabupaten, Jumat,” kata Sukiyanto.

Lahan yang terdampak sebagian besar berupa persawahan. Hanya 3 rumah warga yang terdampak. Adapun nilai UGR mencapai Rp 800.000 - Rp 1,4 juta per meter tanah. 

“Harga per meter di sini harga Rp 800.000 - Rp 1,4 juta, karena di sini berbatasan dengan Yogya. Alhamdulillah di wilayah Bligo di antara harga segitu kami sudah menerima,” tuturnya.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jalan Tol Bawen-Jogja Kementerian PUPR, Muhammad Mustanir menambahkan, untuk wilayah Desa Bligo, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang merupakan bagian selatan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Sleman, DIY.

Desa lainnya yang juga terdampak antara lain Desa Pakunden, Ngluwar, Plosogede. 

"Ketiga tersebut sudah diajukan, tapi belum mendapatkan persetujuan (LMAN). Selanjutnya, pasti kita akan melakukan pembayaran di desa-desa tersebut di tahun 2023,” tambah Mustanir. 

Salah satu warga penerima UGR, Sudjijo mengungkapkan, menerima UGR sebesar Rp 11,3 juta. Tanah miliknya yang terdampak berupa pematang sawah seluas 13 meter. 

Dia mengaku tidak merasa dirugikan denga UGR ini. Masih ada sisa tanah sekitar 417 meter persegi yang bisa ditanami padi.

“Tanah saya yang terdampak hanya galengan (pematang) sawah, jadi nggak ada yang dirugikan. Cuma tanah galengan (tabungan) saja,” ungkap Sudjijo 

Sudjijo yang saat ini tinggal di Cempaka Barat, Jakarta, itu, memperkirakan nilai UGR yang diterimanya paling kecil di antara penerima lainnya di Desa Bligo. 

“(paling kecil) Mungkin. Itu pas tikungan, jadi ra bakat dadi miliarder (tidak berbakat jadi miliarder),” ujar Sudjijo sambil tertawa. 

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/12/29/141327678/warga-desa-bligo-magelang-mulai-terima-uang-ganti-rugi-tol-bawen-yogya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke