KULON PROGO, KOMPAS.com – Viral suara dentuman di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kantor Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan bahwa suara dentuman tidak terkait dengan fenomena alam. Pasalnya, alat ukur di stasiun geofisika tidak menemukan tanda-tanda itu.
“Kajian kami tidak memberi petunjuk yang mengarah ke sana,” kata Budiarta, Koordinator Observasi Stasiun Geofisika di Kilometer 8 Jalan Wates, Kabupaten Sleman, Jumat (23/12/2022).
Baca juga: Suara Dentuman Misterius di Gunungkidul, Ahli Geologi Duga karena Runtuhan Dinding Gua
Kesimpulan itu diambil setelah Kantor BMKG Stasiun GKJM di Kapanewon Gendangsari, Gunungkidul, menganalisa dentuman yang terdeteksi pada pukul 10.37:51 WIB.
Analisis partikel motion memperkirakan sumber dentuman berada di barat daya dari Stasiun GKJM. Jaraknya sekitar 16 kilometer.
Baca juga: Dentuman Misterius Terdengar di 11 Wilayah Gunungkidul, Sumber Suara Belum Diketahui
Dentuman tidak menunjukkan tanda gempa. Peralatan geofisika tidak mendapatkan informasi yang menunjukkan gempa. Kejadian dentuman lantas disimpulkan bukan gempa bumi.
Begitu pula dengan fenomena petir. Radar tidak mencatat tidak ada aktifitas awan di langit Wonosari yang mencipta petir yang signifikan pada waktu yang sama dengan terjadinya dentuman.
Pengamatan sambaran petir menunjukkan petir dominan di barat daya DIY saat itu. Namun jarak sambaran petir tidak memungkinkan untuk terdengar dentumannya di Gendangsari dan sekitarnya.
“Kami simpulkan kemungkinan bukan aktivitas tektonik maupun aktivitas petir,” kata Budiarta.
Lantaran bukan fenomena alam, muncul dugaan dentuman bukan terkait aktivitas alam. Menurutnya banyak kemungkinan asal dentuman, termasuk terkait aktivitas pembangunan. Budiarta menyarankan memastikan dentuman itu ke pemerintah setempat.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang