Setelah 25 tahun berlalu, yaitu pada tahun 1953 perayaan Hari Ibu dirayakan meriah di tak kurang dari 85 kota Indonesia, mulai dari Meulaboh sampai Ternate.
Presiden Soekarno melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 kemudian menetapkan bahwa tanggal 22 Desember adalah Hari Ibu yang dirayakan secara nasional.
Seperti diketahui, Kongres Perempuan Indonesia I pada tanggal 22 hingga 25 Desember 1928 dilakukan di Gedung Mandala Bhakti Wanitatama di Jalan Laksda Adisucipto No.88, Yogyakarta.
Untuk mengenang momen bersejarah tersebut maka pada Kongres Perempuan Indonesia di Bandung pada tahun 1952, tercetus usulan untuk membuat sebuah monumen.
Monumen akan dibangun bukanlah berwujud tugu, namun berbentuk sebuah gedung.
Pemilihan bangunan monumen berbentuk gedung ternyata memiliki tujuan agar dapat digunakan untuk meningkatkan aktivitas kaum wanita yang berperan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Di tahun berikutnya dibangunlah Balai Srikandi di Gedung Mandala Bhakti Wanitatama sebagai bagian dari Monumen Kesatuan Pergerakan Wanita Indonesia.
Ketua Kongres Perempuan Indonesia I, Ibu Sukanto menjadi sosok yang melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung tersebut.
Sementara peresmian Balai Srikandi dilakukan pada tahun 1956 oleh menteri perempuan pertama, Maria Ulfah.
Setelah diresmikan dengan nama Gedung Persatuan Wanita, tempat ini kemudian digunakan untuk kegiatan Kursus Kader Wanita Pembangunan Masyarakat Desa hingga tahun 1959.
Selanjutnya di tahun 1983, Presiden Soeharto meresmikan keseluruhan kompleks monumen Balai Srikandi yang mulai difungsikan sebagai bangunan museum.
Museum ini menyimpan berbagai foto dan benda bersejarah yang terkait dengan pergerakan perempuan di Indonesia, termasuk dari kegiatan Kongres Perempuan Indonesia.
Seperti Balai Shinta yang berbentuk pendopo joglo, serta Balai Kunthi dan Balai Utari yang dipergunakan sebagai ruang pertemuan.
Di kompleks ini juga terdapat dua wisma yaitu Wisma Arimbi yang memiliki ruang penginapan dan ruang kuliah atau rapat, serta Wisma Sembodro yang dipergunakan untuk penginapan.
Sumber:
bkd.jogjaprov.go.id
jogjacagar.jogjaprov.go.id
budaya.jogjaprov.go.id
bpmpriau.kemdikbud.go.id