Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelola Wisata di DIY Wajib Aktifkan PeduliLindungi, yang Tak Patuh Kena Sanksi

Kompas.com - 20/12/2022, 17:57 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mewajibkan pengelola wisata untu mengaktifkan kembali aplikasi PeduliLindungi. Hal ini dilakukan untuj mengantisipasi kenaikan kasus Covid-19 saat libur Natal dan tahun baru (Nataru),

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, pihaknya telah mengumpulkan para pengelola pendukung destinasi wisata seperti hotel, mal, hingga pasar.

"Kita sudah berpesan agar prokes (protokol kesehatan) dilaksanakan, PeduliLindungi diaktifkan kembali," katanya, Selasa (20/12/2022).

Baca juga: Pesta Kembang Api Saat Malam Tahun Baru di Semarang Harus Izin Polisi

Ia menambahkan walaupun saat ini tidak ada pembatasan bagi kunjungan wisatawan, tetapi protokol kesehatan harus tetap diterapkan.

Bahkan sambung Aji, jika terdapat pengelola destinasi wisata yang membandel tidak menerapkan protokol kesehatan seperti aplikasi PeduliLindungi, Pemerintah DIY akan akan memberikan sanksi.

"Pengelola yang tidak patuh ada sanksinya. Mulai dari teguran. Kalau ditegur tidak bisa ada sanksi berikutnya," ujar dia.

Ia menyampaikan langkah ini diambil oleh Pemerintah DIY karena tidak mau momen liburan Nataru ini justru menyebabkan kasus Covid-19 meningkat.

"Kita tidak ingin momentum bahagia Natal dan tahun baru menyebabkan angka peningkatan kasus Covid," kata dia.

Sementara itu data harian kasus Covid-19 di DIY beberapa hari ini menunjukkan penurunan.

Kabag Humas dan Protokol Pemerintah DIY Ditya Nanaryo Aji menyampaikan, pada tanggal 17 Desember angka kasus Covid-19 di DIY sebanyak 20 kasus. Lalu pada tanggal 18 Desember kasus Covid-19 di DIY turun menjadi 15 kasus. Penurunan juga terjadi pada tanggal 19 Desember menjadi 12 kasus.

"Pos rate harian per tanggal 19 Desember 2022 sebesar 1,75 persen," ujarnya.

Ketersediaan tempat tidur per tanggal 19 Desember untuk tempat tidur kritikal 135 tempat tidur dan terisi 15. Untuk tempat tidur non kritikal tersedia 1.009 terisi sebanyak 113.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Yogyakarta
Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Yogyakarta
Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Yogyakarta
Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Yogyakarta
Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Yogyakarta
Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com