Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Dulu, 3 Anggota Keluarganya Intens Merawat DDS Selama 3 Bulan di RS, tapi Sekarang Dia Membalasnya dengan Menghabisi Mereka"

Kompas.com - 02/12/2022, 17:30 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Tiga anggota keluarga di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, tewas diracun.

Ketiga korban, yaitu Abas Ashar (ayah), Heri Riyani (ibu), dan Dea Khairunisa (anak pertama) ditemukan tewas di rumahnya, Jalan Sudiro, Gang Durian, Dusun Prajenan, Desa/Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Senin (28/11/2022).

Orang yang meracuni korban ternyata adalah DDS (22), anak kedua Abas dan Heri Riyani.

Peristiwa ini membuat kaget tetangga korban, salah satunya Anwari. Pria berusia 74 tahun ini mengatakan, DDS semasa kecil adalah anak yang baik, pintar, dan disayang keluarga.

Dia menceritakan, setelah lulus SMA, DDS pernah mengalami kecelakaan cukup parah hingga membuatnya dirawat selama tiga bulan di rumah sakit. Saat itu, ketiga korban merawat dan menunggui DDS secara intensif di rumah sakit.

Baca juga: Sekeluarga di Magelang Tewas Diracun, Kerabat: Saya Hancur, Sekalipun Pelaku adalah Anaknya...

”Dulu, tiga anggota keluarganya intens merawat DDS selama tiga bulan di rumah sakit. Tapi, sekarang dia membalas dengan menghabisi ayah, ibu, dan kakak kandungnya hanya dalam hitungan menit,” ujarnya, dikutip dari Kompas.id.

Kepala Desa Mertoyudan Eko Sungkono menuturkan, banyak tetangga tak menyangka DDS tega menghabisi anggota keluarganya. Hal ini bertolak belakang dengan DDS kecil yang dikenal sebagai anak sopan dan penurut.

Hingga SMA, DDS dikenal dekat dengan warga sekitar dan aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan. Namun, terang Eko, semua berubah ketika DDS mengalami kecelakaan.

Menurut penuturan sejumlah tetangga, DDS tidak melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Akan tetapi, mereka juga tidak mengetahui secara pasti aktivitas DDS karena dia jarang di rumah.

Baca juga: Motif Anak Kedua Racuni Sekeluarga hingga Tewas: Sakit Hati Diminta Jadi Tulang Punggung Keluarga

Paman pelaku curiga dengan sikap DDS

Kakak Heri Riyani, Agus Kustiardo (58), menjelaskan, kejadian ini membuat hatinya hancur. Terlebih lagi, pembunuh adiknya adalah keponakannya sendiri.

"Perasaan saya hancur, sekalipun pelakunya adalah anaknya (korban) tapi yang dibunuh adik saya, secara manusiawi lho, saya merasa kehilangan," ucapnya kepada Kompas.com, Senin.

Agus menuturkan, keluarga Abas tidak memiliki konflik dengan sesama. Hanya saja, Agus sempat mencurigai perilaku DDS belakangan ini.

"Sifat DDS itu sekarang overlap. Setahu saya banyak menghambur-hamburkan uang belakangan ini," ungkapnya.

Terkait pembunuhan yang merenggut nyawa keluarga adiknya, Agus menerangkan bahwa keluarga telah menyerahkan kasus ini ke polisi. Dia berharap proses hukum berjalan sesuai ketentuan.

"Peristiwa ini sudah ditangani pihak berwajib, pelakunya ada. Ini masalah pelanggaran hukum, pasalnya apa, aparat yang tahu, kami serahkan ke pihak berwajib," tuturnya.

Baca juga: DDS Susun Rencana Bunuh Keluarganya, Usai Gagal Pakai Arsenik, Pelaku Beli Sianida lalu Dicampurkan ke Minuman Korban

Halaman:


Terkini Lainnya

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Yogyakarta
Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Yogyakarta
Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Yogyakarta
PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

Yogyakarta
5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

Yogyakarta
Soal 'Snack Lelayu' KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Soal "Snack Lelayu" KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Yogyakarta
Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Yogyakarta
Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com