Salin Artikel

"Dulu, 3 Anggota Keluarganya Intens Merawat DDS Selama 3 Bulan di RS, tapi Sekarang Dia Membalasnya dengan Menghabisi Mereka"

KOMPAS.com - Tiga anggota keluarga di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, tewas diracun.

Ketiga korban, yaitu Abas Ashar (ayah), Heri Riyani (ibu), dan Dea Khairunisa (anak pertama) ditemukan tewas di rumahnya, Jalan Sudiro, Gang Durian, Dusun Prajenan, Desa/Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Senin (28/11/2022).

Orang yang meracuni korban ternyata adalah DDS (22), anak kedua Abas dan Heri Riyani.

Peristiwa ini membuat kaget tetangga korban, salah satunya Anwari. Pria berusia 74 tahun ini mengatakan, DDS semasa kecil adalah anak yang baik, pintar, dan disayang keluarga.

Dia menceritakan, setelah lulus SMA, DDS pernah mengalami kecelakaan cukup parah hingga membuatnya dirawat selama tiga bulan di rumah sakit. Saat itu, ketiga korban merawat dan menunggui DDS secara intensif di rumah sakit.

”Dulu, tiga anggota keluarganya intens merawat DDS selama tiga bulan di rumah sakit. Tapi, sekarang dia membalas dengan menghabisi ayah, ibu, dan kakak kandungnya hanya dalam hitungan menit,” ujarnya, dikutip dari Kompas.id.

Kepala Desa Mertoyudan Eko Sungkono menuturkan, banyak tetangga tak menyangka DDS tega menghabisi anggota keluarganya. Hal ini bertolak belakang dengan DDS kecil yang dikenal sebagai anak sopan dan penurut.

Hingga SMA, DDS dikenal dekat dengan warga sekitar dan aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan. Namun, terang Eko, semua berubah ketika DDS mengalami kecelakaan.

Menurut penuturan sejumlah tetangga, DDS tidak melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Akan tetapi, mereka juga tidak mengetahui secara pasti aktivitas DDS karena dia jarang di rumah.

Kakak Heri Riyani, Agus Kustiardo (58), menjelaskan, kejadian ini membuat hatinya hancur. Terlebih lagi, pembunuh adiknya adalah keponakannya sendiri.

"Perasaan saya hancur, sekalipun pelakunya adalah anaknya (korban) tapi yang dibunuh adik saya, secara manusiawi lho, saya merasa kehilangan," ucapnya kepada Kompas.com, Senin.

Agus menuturkan, keluarga Abas tidak memiliki konflik dengan sesama. Hanya saja, Agus sempat mencurigai perilaku DDS belakangan ini.

"Sifat DDS itu sekarang overlap. Setahu saya banyak menghambur-hamburkan uang belakangan ini," ungkapnya.

Terkait pembunuhan yang merenggut nyawa keluarga adiknya, Agus menerangkan bahwa keluarga telah menyerahkan kasus ini ke polisi. Dia berharap proses hukum berjalan sesuai ketentuan.

"Peristiwa ini sudah ditangani pihak berwajib, pelakunya ada. Ini masalah pelanggaran hukum, pasalnya apa, aparat yang tahu, kami serahkan ke pihak berwajib," tuturnya.

DDS membunuh keluarganya menggunakan sianida. Ia mencampurkan racun itu ke teh dan kopi yang disajikan ibunya.

Lalu, apa motif DDS membunuh keluarganya?

Pelaksana Tugas (Plt) Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Magelang AKBP Muchamad Sajarod Zakun mengungkapkan, berdasarkan pemeriksaan sementara, pembunuhan itu dilatarbelakangi perasaan sakit hati. DDS mengaku sakit hati karena diminta menjadi tulang punggung keluarga.

Namun, polisi bakal menggali lagi motif DDS membunuh keluarganya.

"Ini (motif) yang sedang kami gali karena motif awal yang ada adalah sakit hati karena beban yang harus ditanggungnya. Yang bersangkutan juga tidak bekerja, orangtuanya baru pensiun. Dan, kakak kandungnya juga tidak bekerja selepas kerja di salah satu perbankan. Sehingga ini menjadi rasa sakit hati kenapa dia sendiri yang diberikan beban sedangkan kakaknya tidak," paparnya, Rabu (30/11/2022), dilansir dari Tribun Jogja.

Saat ditanyai wartawan soal apakah motif tersangka ingin menguasai harta warisan, Sajarod menjawab bagaimana pun motif lain pasti ada.

"Ini yang sedang kami dalami karena bagaimana pun juga motif-motif lain pasti ada, tidak hanya satu. Namun, yang ada saat ini adalah sakit hati. Ini sedang kami dalami," jelasnya.

Polisi kini telah menetapkan DDS sebagai tersangka.

Dari kasus keluarga di Magelang tewas diracun ini, tersangka akan dijerat Pasal 340 KUHP juncto Pasal 338 tentang Pembunuhan Berencana. Ia terancam hukuman penjara seumur hidup atau hukuman mati.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Magelang, Ika Fitriana | Editor: Ardi Priyatno Utomo, Khairina)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.id dengan judul Kisah Pemuda di Magelang yang Gelap Mata hingga Meracuni Keluarga

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Polisi Terus Dalami Motif Lain Pembunuh 3 Anggota Keluarga di Mertoyudan Magelang

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/12/02/173000578/-dulu-3-anggota-keluarganya-intens-merawat-dds-selama-3-bulan-di-rs-tapi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke