Editor
KOMPAS.com - Warga digegerkan dengan penemuan mayat perempuan hamil di Pantai Ngrawe, Kapanewon Tanjungsari, Gunungkidul, Yogyakarta pada Selasa (15/11/2022).
Mayat ditemukan tanpa busana dan tak ada identitas sama sekali. Selain itu hidung dan mata korban mengeluarkan darah.
Belakangan identitas korban diketahui sebagai RN (25), warga desa Cengkawakrejo, Purworejo, Jawa Tengah yang hamil 28 minggu.
Identitas korban diketahui setelah polisi mengecek sidik jari korban.
Baca juga: Kronologi Penangkapan 2 Pelaku Pembunuhan Wanita Hamil di Gunungkidul
Kepala Desa Cengkawakrejo Imlais Wiski Bagasworo membenarkan RN adalah warganya.
Menurutnya orangtua RN kaget saat anaknya ditemukan tewas. Terakhir kali RN menghubungi orangtuanya melalui pesan WhatsApp pada Senin (14/11/2022) pukul 22.00 WIB.
Dari keterangan orangtuanya, RN baru lulus kuliah tahun 2021. Lalu ia bekerja di salah satu CV di Solo, Jawa Tengah sejak 2,5 bulan terakhir.
Tak menunggu lama, polisi berhasil mengamankan ERW (24) dan AA (37), warga Sukoharjo, Jawa Tengah.
ERW diketahui teman dekat korban dan juga ayah biologis anak yang dikandung oleh korban. Namun ERW menyanggah jika menjalin hubungan asmara dengan RN.
ERW dan korban sama-sama kuliah di UNS dengan prodi yang berbeda. Mereka kemudian bertemu tahun 2019 saat sama-sama magang di sebuah SMK.
Identitas kedua pelaku diketahui setelah polisi memeriksa penjual bakmi jawa tempat pelaku dan korban makan.
Baca juga: Wanita Hamil yang Dibunuh di Gunungkidul Rutin Memeriksakan Kandungan
Polisi pun memeriksa CCTV yang ada di sekitar SMPN 1 Tanjungsari dan diketahui nomor polisi mobil yang dikenakan keduanya.
Mobil tersebut ternyata mobil sewa dan dari pemilik mobil diketahui penyewa adalah ERW serta rekannya, AA.
Motif pembunuhan disebut karena korban menolak menggugurkan kandungan hasil hubungan dengan pelaku.
"Motifnya karena (pelaku dan korban) ini kan berkawan, dari tersangka ini pengen menggugurkan, korban tidak menginginkan," kata Kapolres Gunungkidul AKBP Edy Bagus Sumantri di Mapolres Gunungkidul, Kamis (17/11/2022).
Dari keterangan ERW, ia bersama RN tiba di Pantai Kukup pada Selasa (15/11/2022) pada pukul 00.30 WIB.
Baca juga: Wanita Hamil yang Dibunuh di Pantai Ngrawe Sempat Mendapat Pelecehan Seksual
Dua orang pelaku pembunuhan wanita hamil (kaos oranye) ERW dan AA saat di Mapolres Gunungkidul Kamis (17/11/2022)Lalu ERW meminta korban menanggalkan pakaian yang ia kenakan dan mengikuti ritual keselamatan untuk kandungannya yakni melakukan hubungan seksual.
ERW berharap dengan RN membuka baju, ia akan bergairah dan memperkosa RN. Namun niat tersebut gagal karena ERW tak bisa ereksi.
"Mungkin karena fokus pelaku untuk membunuh korban. Kemudian (ERW) berupaya untuk mendorong korban tapi tidak bisa. Jadi didorong pertama gagal, RN hanya bilang 'kok ngene' (kok seperti ini) mas. Namun dengan berbagai macam cara akhirnya membekap korban dan menggulingkan korban," kata Edy di Mapolres Gunungkidul Kamis (17/11/2022).
RN dibekap oleh ERW dibantu oleh AA hingga lemas tak sadarkan diri.
"ERW lalu membekap korban sampai lemas, dibantu AA," kata Edy.
Baca juga: Upaya Pembunuhan Wanita Hamil di Pantai Ngrawe Sudah Berulang Kali, Ini Motifnya
Sementara itu Kasat Reskrim Polres Gunungkidul AKP Mahardian Dewo Negoro mengatakan saat memegangi tubuh korban, AA sempat melakukan pelecehan pada korban.
"Pengakuan tersangka sempat melakukan berhubungan tapi karena tidak bisa 'bangun' karena itu gagal. Jadi korban ini dibekap dan badan terjatuh di permukaan lalu bersama melakukan proses pembunuhan. Satu (ERW) membekap dan satu (AA) memegang atau melecehkan," kata Mahardian.
"Pada saat dibunuh belum sepenuhnya meninggal, lalu ada upaya pelaku saat mengangkat itu ada tangga dan sengaja badan korban diturunkan agar terbentur-bentur lalu digulingkan," lanjutnya.
Dalam kondisi lemas, RN yang hamil dibuang dari tebing Pantai Kukup hingga ditemukan di Pangtai Ngarawe. Setelah itu kedua pelaku membawa pakaian dan barang-barang pribadi milik RN.
Baca juga: Pelaku Pembunuhan Wanita Hamil di Pantai Ngrawe Mahasiswa UNS
Ternyata setelah dibekap korban belum sepenuhnya meninggal, karena dalam pemeriksaan dokter ditemukan cairan di paru korban.
"Ada lagi upaya pelaku ini, ada semacam tangga. Supaya kepala korban dibentur. Tidak dibenturkan (saat membunuh)," kata Mahardian.
Upaya pembunuhan terhadap RN pernah hendak dilakukan saat korban diajak ke Gunung Kawi, Jawa Timur, pada akhir September 2022.
"Sebelumnya juga diajak ke dukun-dukun, cari keselamatan. Padahal, si pelaku inginnya menggugurkan kandungan," kata dia.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Bayu Apriliano, Markus Yuwono | Editor : Khairina, Robertus Belarminus, Dita Angga Rusiana)
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang