KOMPAS.com - Wayang dalam budaya Jawa merupakan bentuk kesenian yang tidak hanya berfungsi sebagai hiburan namun juga media penyampaian pesan dan filosofi.
Dalam sebuah pertunjukan wayang biasanya akan ditampilkan tokoh-tokoh pewayangan, salah satunya dijuluki dengan Punakawan.
Baca juga: Mengenal Wayang Golek, dari Sejarah hingga Dalang Asep Sunandar Sunarya
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Punakawan adalah pelayan atau pengawal raja atau bangsawan pada zaman dahulu.
Punakawan berasal dari gabungan dua buah kata yaitu 'pana' yang berarti paham, dan 'kawan' artinya teman, sehingga mereka bukanlah abdi biasa namun juga bertindak sebagai penasehat.
Baca juga: Asal-usul Kesenian Tradisional Wayang Garing di Serang Banten
Pada cerita pewayangan, Punakawan digambarkan sebagai karakter jenaka dengan sifat menghibur, humoris, namun juga penuh filosofi.
Punakawan terdiri dari empat sosok yang memiliki sifat dan karakter yang berbeda yaitu Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong.
Baca juga: Simak Koleksi Museum Wayang Wonogiri, Ada Wayang yang Dibuat Tahun 1716
Dilansir dari laman ajar.grid.id, berikut adalah penjelasan keempat sosok yang terkenal dalam cerita pewayangan ini.
Semar adalah Punakawan yang memiliki tubuh gemuk, leher pendek, jari telunjuk menuding, mata menyipit, dan wajah tersenyum.
Semar juga dipercaya menjadi sosok jelmaan dewa yang hidup sebagai rakyat jelata membantu para ksatria.
Nama Semar berasal dari istilah ‘haseming samar-samar’ yang berarti Sang Penuntun.
Tokoh Semar dalam Punakawan memiliki dasanama seperti Sang Hyang Ismaya, Badranaya, Nayantaka, Sukma Sejati, dan Ekalaya.
Dalam cerita pewayangan, Semar adalah sosok tertua sehingga dijuluki sebagai bapak dari Punakawan lainnya.
Gareng adalah Punakawan yang memiliki tubuh yang kurang sempurna dengan hidung bulat, tangan patah, kaki pincang, dan mata yang juling.
Sosok Gareng diartikan sebagai pesan untuk berhati-hati dalam bertindak dan tidak mengambil milik orang lain atau yang bukan haknya.
Tokoh Gareng dalam Punakawan memiliki dasanama seperti Nala Gareng, Pancalpanor, dan Pegatwaja.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.