YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan ditutup pada hari Jumat (21/10/2022) dan pada hari Sabtu (23/10/2022). Hal ini menyusul kebijakan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DI Yogyakarta yang memberlakukan jadwal pengiriman sampah.
Akibatnya, terjadi penumpukan antrean truk yang membuang sampah ke TPA Piyungan.
Kepala DLHK DI Yogyakarta, Kuncoro Cahyo Aji mengatakan sekarang TPA Piyungan sudah dibuka tetapi, waktu pembuangan sampah digilir waktunya.
"Digilir Rabu untuk Sleman, Kamis Kota Yogyakarta, Jumat untuk Kabupaten Bantul. Ini untuk mengurangi antrean. Lalu pada Sabtu dilakukan evaluasi," ujarnya saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Kamis (27/10/2022).
Kuncoro menyampaikan bahwa TPA Piyunhan sebenarnya belum penuh untuk Zona A dan Zona B.
“Belum penuh Zona A dan Zona B, karena sangat dinamis. Kami sampaikan juga, sudah penyerahan zona transisi, kita akan isi zona transisi dulu, sambil masa pemeliharaan,” kata Kuncoro.
Lanjut dia, saat ini TPA Piyungan sedang dalam masa pemeliharaan selama 6 bulan oleh rekanan. Pemeliharaan seperti jika ada yang bocor, lalu jika ada air lindi yang menetes masih bisa diperbaiki.
"Volume sampah rata-rata tercatat 750 ton perhari. Pada akhir pekan volume sampah lebih besar mencapai 900 ton lebih," kata dia.
Menurut Kuncoro dalam pengelolaan sampah diperlukan pengelolaan mulai dari hulu dengan memaksimalkan cara Reduce, Reuse, Recycle (3R).
"Sebetulnya ini program besar dan komperhensif. Masalah diselesaikan di tingkat hulu. Sudah mulai di Sleman, kami koordinasikan dari TPS 3R. 15 TPS 3R sudah merencanakan untuk menyelesaikan di 35 kelurahan. Ini untuk mengantisipasi persoalan sampah ke depan," ucap dia.
Petugas sampah di Depo Sampah dekat Mandala Krida, Anton mengatakan penumpukan sampah sempat terjadi di Depo Sampah tempatnya bertugas. Dia mengatakan antrean gerobak sampah sampai di pinggir jalan.
"Sempat ada penumpukan. Antre gerobak kathah (banyak yang antre gerobaknya). Penumpukan di mana-mana. Untuk pembuangan sampah di TPA Piyungan, dijadwal hari ini dibuka untuk kota, besok tutup, ditutup 2 hari lagi. Soale dari sana dijadwal," kata dia.
Ia menambahkan biasanya antrean gerobak sampah tidak sampai di jalanan tetapi kali ini antrean sampai berada di jalanan.
"Akhir-akhir ini sampai di jalanan. Biar enggak ada penumpukan ya hemat sampah itu yang susah kan orang banyak. Apalagi sampah kos-kosan gak begitu banyak rumah tangga yang banyak ditambah cuaca hujan jadi mudah busuk," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.