YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah saat akhir pekan atau pada hari Minggu. Pasalnya, saat hari Minggu Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Piyungan tutup.
Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta Ahmad Haryoko menjelaskan imbas jadwal penutupan tersebut membuat petugas tak bisa membuang sampah ke TPA Piyungan saat hari Minggu.
"Jadi puasa sedino (sehari). Kita tindak lanjuti perkembangan di TPA Piyungan terkait dengan setiap hari minggu TPA Piyungan ditetapkan bahwa mereka Minggu libur tidak ada aktivitas pembuangan yang ditetapkan pengelola," katanya saat dihubungi, Jumat (12/7/2022).
Kondisi ini juga membuat petugas kesulitan saat membuang sampah pada hari Senin. Pasalnya harus membuang sampah dua kali lipat.
Berbeda dengan Kabupaten Bantul dan Sleman yang sudah libur pada hari Minggu sehingga masyarakat tidak begitu kaget saat sampah tidak diambil saat akhir pekan.
"Kita kesulitan saat hari Senin kita pasti dobel-dobel beban kita, karena Minggu ada (sampah) dan Minggu tidak bisa buang otomatis itu dua kali lipat," jelasnya.
Tutupnya TPA Regional Piyungan pada hari Minggu itu yang mendasari keluarnya imbauan masyarakat agar untuk tidak membuang sampah pada akhir pekan. Diharapkan dengan masyarakat tidak membuang sampah pada hari Minggu, petugas tidak overload saat membuang sampah ke TPA Piyungan pada hari Senin.
Keluarnya imbauan ini tidak serta merta diikuti dengan penutupan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) dan depo sampah di Kota Yogyakarta. Hal ini karena penutupan TPS dibutuhkan kebijakan dari Wali Kota Yogyakarta.
"Pengelolaan sampah di Kota Yogya aturan sudah jelas. Kalau sudah ditetapkan dengan keputusan wali kota kita baru berani melakukan tindakan. Tapi kalau sekarang aturannya belum ada kita baru imbauan, kita sosialisasi dengan masyarakat," kata Haryoko.
TPS dan depo sampah di Kota Yogyakarta sendiri berukuran kecil dan tidak bisa menampung sampah pada akhir pekan. TPS dan depo sampah hanya tiga kali pengambilan sampah.
"TPS total 74 dan depo sampah total 12," imbuhnya.
Ia menambahkan pada akhir pekan pasti terjadi lonjakan sampah. Hal ini lantaran Kota Yogyakarta saat akhir pekan banyak dikunjungi wisatawan. Selain itu sampah yang dihasilkan oleh wisatawan tidak semuanya dapat diolah atau dimanfaatkan.
"Pasti ada lonjakan. Kalau long weeken, pada Jumat libur misalnya tambahan pasti di atas 10 ton," bebernya.
Sementara untuk harian sampah yang dihasilkan di Kota Yogyakarta mencapai 360 ton. Sampah tersebut tidak semuanya dibuang ke TPA Piyungan.
Menurutnya ada yang diolah kembali di bank sampah ataupun diambil oleh pemulung. Total sampah yang dibuang ke TPA Piyungan setiap harinya diperkirakan sebanyak 270 ton.
"Timbulan 360 ton artinya yang dihasilkan masyarakat dan dunia ekonomi. Kalau yang dibawa ke TPA itu 270 ton. Ada pengurangan yang dilakukan di bank sampah, TPS, pemulung, itu ada sekitar 90an ton perharinya," paparnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.