KULON PROGO, KOMPAS.com - Satu rumah dindingnya jebol terdorong tebing runtuh di Pedukuhan Kembang, Kalurahan Jatimulyo, Kapanewon Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Seorang perempuan penghuni rumah terluka akibat tertimpa material dinding yang runtuh. Kerugian berupa kerusakan dinding dan jendela mencapai Rp 8.000.000.
“Tanah dari atas jatuh menimpa samping rumah. Tiga kali susulan. Yang ketiga dinding ini ambrol,” kata Subawa (57), pemilik rumah jebol, Senin (3/10/2022).
Tanah longsor terjadi bersama hujan, Minggu (2/10/2022). Hujan sebenarnya berlangsung sejak pagi, namun intensitas deras terjadi pukul 19.00 WIB.
Baca juga: Bahu Jalan Tergerus Longsor, Jalur Nasional Ruas Penghubung Bandung-Yogya Diberlakukan Buka Tutup
Rumah Subawa berdiri di samping tebing setinggi 10 meter. Tebing bagian atas merupakan kebun warga dengan tanaman keras.
Air hujan turun lewat tebing. Dirinya pun membuka jalur air di depan rumah agar tidak menggerus tanah. Tidak lama, ia melihat ada guguran tebing samping rumah. Subawa bergegas ke atas tebing untuk membuat jalur air darurat agar tebing tidak longsor.
Sutiyah (47), istri Subawa, dan kedua anaknya memindahkan perabot dan sejumlah kerajinan yang ada di samping dinding karena air sudah merembes.
Saat itu, tanah tebing selebar delapan meter jatuh dari ketinggian 10 meter. Material tanah menimpa sisi kiri rumah, mendorong dinding dan jendela beserta kusennya. Material tanah memenuhi ruang tamu.
Subawa segera turun begitu mendengar suara gemuruh dan teriakan anggota keluarganya. Sesampai di rumah, istrinya diketahui terjepit kakinya di timbunan dinding batako rumah.
“Terluka kakinya, lecet dan masih memar agak tidak bisa jalan. Tapi kondisi baik-baik saja,” kata Subawa.
Rumah Subawa merupakan salah satu dari sejumlah peristiwa longsor di Pedukuhan Kembang. Dukuh (kepala dusun) Kembang, Sarija mengungkapkan, ada beberapa titik longsor di Kembang dan sekitarnya yang di asesmen.
“Kami masih menangani beberapa titik di dusun kami, termasuk di rumah Pak Bowo (Subawa),” kata Sarija.
Laporan longsor yang diterimanya cukup banyak. Tidak hanya di Kembang tetapi di beberapa lokasi di Jatimulyo.
Namun, yang berada di Kembang, selain milik Subawa, ada tanah longsor menutup akses jalan Kembang – Sunyo, menutup jalan setapak, jatuh di halaman rumah warga bernama Sakir dan pohon waru tumbang menimpa kabel listrik dan melintang jalan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo mencatat ada 15 titik tanah longsor, di antaranya di Kalurahan Jatimulyo dan Kalurahan Purwosari di Girimulyo, juga di Hargorejo Kokap.
“Laporan yang masuk ke kami ada 15 titik longsor," kata Sunardi, koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kulon Progo.
Tanah longsor yang juga menutup jembatan di Pringtali. Warga mengenal kawasan sungai itu sebagai Kedung Banteng. Tanah dari ketinggian lebih 50 meter jatuh ke arah jembatan.
Lahan yang longsor itu berada di belakang rumah Sumpeno dan Sutarman di RT 050. Lahan itu berisi pohon jati dan pohon kelapa.
Baca juga: Satu Lagi Korban Longsor Tambang Emas Kotabaru Ditemukan, 2 Orang Masih Dicari
Warga RT 53 Pringtali, Yanti Suparyanti mengungkapkan, warga mendengar gemuruh, Minggu (2/10/2022) sekitar pukul 19.00 WIB. Saat itu hujan deras.
Gemuruh berasal dari runtuhan. Akibatnya, material longsor berupa bongkahan batu gunung, tanah dan kayu menutup ujung jembatan. Semuanya berhenti di pinggir sungai.
“Saat itu mati lampu sampai sekarang,” kata Yanti, Senin siang.
Jembatan vital bagi warga. Pasalnya, itu jalur ekonomi warga yang menuju ke beberapa pasar di Jatimulyo dan Kokap.
“Akibatnya memutar 3 kilometer,” kata Yanti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.