SEMARANG, KOMPAS.com - Beragam produk usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) dipamerkan di Gedung Weeskamer Kota Lama Semarang. Dari beragam produk tersebut, terdapat satu produk unik di sudut gedung.
Boneka-boneka kecil berbusana adat, berambut keriting, dengan senyum lebar dipajang rapi di meja stan UMKM. Boneka tersebut dinamai Nona Kriwil.
Pemilik Nona Kriwil, Darum Santi menuturkan, boneka jualannya itu dirangkai dengan bahan-bahan sederhana seperti kain flanel, dakron, kain kaos, hingga kain perca.
Uniknya, Santi menyusun busana boneka tersebut menggunakan limbah kain perca.
"Bajunya saya menggunakan kain perca, jadi sisa-sisa itu saya kumpulkan, kemudian saya pakai untuk bajunya. Daur ulang, pemanfaatan perca," jelas Santi saat ditemui Kompas.com, Minggu (18/9/2022).
Baca juga: Bermusik dengan Sederhana Bersama Komunitas Beatbox Semarang
Di samping itu, Santi juga menggunakan benang wol sebagai rambut boneka yang identik dengan jenis rambut keriting, sehingga disebut sebagai boneka kriwil.
Santi menyebut, sudah memproduksi beragam jenis boneka. Mulai dari busana adat seluruh nusantara, boneka casual, boneka kebaya, dan lainnya.
"Tidak ada nama-nama bonekanya, hanya pakai nama brand, Nona Kriwil. Karena saya tidak bisa memproduksi boneka dengan karakter yang sama," tutur Santi.
Santi menjual boneka buatannya dengan harga bervariasi, tergantung ukuran dan model. Sebuah boke itu dibanderol dari harga Rp 45.000 hingga Rp 125.000.
"Ini ukuran yang paling kecil 12 centimeter, dan yang paling besar 22 centimeter," jelas dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.