Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pemilik Boneka Nona Kriwil, Ubah Limbah Kain Perca Jadi Benda Bernilai Seni

Kompas.com - 18/09/2022, 16:43 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Beragam produk usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) dipamerkan di Gedung Weeskamer Kota Lama Semarang. Dari beragam produk tersebut, terdapat satu produk unik di sudut gedung.

Boneka-boneka kecil berbusana adat, berambut keriting, dengan senyum lebar dipajang rapi di meja stan UMKM. Boneka tersebut dinamai Nona Kriwil.

Pemilik Nona Kriwil, Darum Santi menuturkan, boneka jualannya itu dirangkai dengan bahan-bahan sederhana seperti kain flanel, dakron, kain kaos, hingga kain perca.

Uniknya, Santi menyusun busana boneka tersebut menggunakan limbah kain perca.

"Bajunya saya menggunakan kain perca, jadi sisa-sisa itu saya kumpulkan, kemudian saya pakai untuk bajunya. Daur ulang, pemanfaatan perca," jelas Santi saat ditemui Kompas.com, Minggu (18/9/2022).

Baca juga: Bermusik dengan Sederhana Bersama Komunitas Beatbox Semarang

Di samping itu, Santi juga menggunakan benang wol sebagai rambut boneka yang identik dengan jenis rambut keriting, sehingga disebut sebagai boneka kriwil.

Santi menyebut, sudah memproduksi beragam jenis boneka. Mulai dari busana adat seluruh nusantara, boneka casual, boneka kebaya, dan lainnya.

"Tidak ada nama-nama bonekanya, hanya pakai nama brand, Nona Kriwil. Karena saya tidak bisa memproduksi boneka dengan karakter yang sama," tutur Santi.


Santi menjual boneka buatannya dengan harga bervariasi, tergantung ukuran dan model. Sebuah boke itu dibanderol dari harga Rp 45.000 hingga Rp 125.000.

"Ini ukuran yang paling kecil 12 centimeter, dan yang paling besar 22 centimeter," jelas dia.

 

Santi menceritakan, usaha itu dirintis sejak 2012, mengandalkan pemasaran secara online melalui Instagram, atau datang ke pameran.

Hebatnya, distribusi produknya sudah menjangkau pasar hampir seluruh di Indonesia. Santi pun bisa meraup omzet jutaan rupiah setiap bulannya.

Baca juga: Ketua PDI-P Solo FX Rudy Pamit dari Rapat Koordinasi dan Pengarahan Bersama Puan Maharani di Semarang

"Omzet satu bulan bisa tiga juta rupiah, itu sudah bersih semua," papar Santi.

Santi pun berharap, usaha boneka dengan merek Nona Kriwil itu segera memiliki toko fisik agar bisa menyajikan lebih banyak boneka untuk masyarakat, khususnya Kota Semarang.

"Dulu sebelum 2019 namanya Gema Swasti Handmade, agar lebih gampang diingat, jadi Nona Kriwil. Ya semoga lain waktu bisa bikin toko," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Yogyakarta
PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

Yogyakarta
5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

Yogyakarta
Soal 'Snack Lelayu' KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Soal "Snack Lelayu" KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Yogyakarta
Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Yogyakarta
Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Yogyakarta
Kasus Korupsi Selesai, Kejari Gunungkidul Kembalikan Rp 470 Juta ke RSUD Wonosari

Kasus Korupsi Selesai, Kejari Gunungkidul Kembalikan Rp 470 Juta ke RSUD Wonosari

Yogyakarta
Viral, Video Warga Lempar Sampah ke Truk, DLHK Kota Yogyakarta: Masyarakat Enggak Sabar

Viral, Video Warga Lempar Sampah ke Truk, DLHK Kota Yogyakarta: Masyarakat Enggak Sabar

Yogyakarta
Hasil Rekonstruksi Suami di Gunungkidul Membunuh Istri Saat Tidur

Hasil Rekonstruksi Suami di Gunungkidul Membunuh Istri Saat Tidur

Yogyakarta
Gerindra dan PDI-P Gunungkidul Buka Peluang Kader Maju Pilkada

Gerindra dan PDI-P Gunungkidul Buka Peluang Kader Maju Pilkada

Yogyakarta
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Ganjar: Tunggu Prosesnya

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Ganjar: Tunggu Prosesnya

Yogyakarta
5 Orang Ambil Formulir Calon Bupati Penjaringan Golkar, Ada Mantan Wakil Bupati Kulon Progo

5 Orang Ambil Formulir Calon Bupati Penjaringan Golkar, Ada Mantan Wakil Bupati Kulon Progo

Yogyakarta
Anggota DPR/DPRD, Pegawai BUMN, dan ASN Wajib Mundur Jika Ikut Pilkada

Anggota DPR/DPRD, Pegawai BUMN, dan ASN Wajib Mundur Jika Ikut Pilkada

Yogyakarta
Cucu Pendiri Muhammadiyah, Afnan Hadikusumo Semarakkan Bursa Pilkada Kota Yogyakarta

Cucu Pendiri Muhammadiyah, Afnan Hadikusumo Semarakkan Bursa Pilkada Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com