Ketiga bastion yang tersisa kini ada di Pojok Beteng Wetan, Pojok Beteng Kulon, dan Pojok Beteng Lor (depan taman parkir Ngabean).
Masih berkaitan dengan fungsi pertahanan, Benteng Baluwarti Kraton Yogyakarta juga dilengkapi parit pertahanan yang disebut dengan jagang.
Fungsi Benteng Baluwerti pada masa lalu adalah sebagai benteng pertahanan dari serangan musuh atau penjajah.
Pada 19-20 Juni 1812, benteng ini menjadi saksi terjadinya Geger Sepoy di mana pasukan Inggris di bawah Kolonel James Watson berhasil berhasil masuk ke dalam benteng.
Akibat serangan ini, Sultan Hamengkubuwono II ditangkap dan sempat ditawan oleh pasukan Inggris.
Mereka berhasil meledakkan gudang mesiu di Pojok Beteng timur laut yang membuat bastion di sisi tersebut hancur.
Untuk mengenang peristiwa tersebut, terdapat sebuah prasasti yang diletakkan di lokasi bekas bastion tersebut berdiri.
Kawasan di dalam lingkup Benteng Baluwerti dikenal dengan sebutan Jeron Beteng.
Sampai saat ini kawasan di dalam Benteng Baluwerti masih menunjukkan ciri-ciri kawasan tradisional yang berhubungan langsung dengan keraton, baik fisik maupun sosial.
Salah satunya, Benteng Baluwarti digunakan sebagai salah satu tempat untuk melaksanakan kegiatan tradisi Malam 1 Suro di kraton Ngayogyakarta yaitu ritual mubeng beteng atau dikenal juga dengan istilah tapa mbisu mubeng beteng.
Kini untuk mengembalikan nilai historis dari bangunan kawasan Benteng Baluwerti, tengah dilakukan pemugaran dan revitalisasi yang sejalan dengan program keistimewaan DIY.
Sumber:
kebudayaan.kemdikbud.go.id
kebudayaan.jogjakota.go.id
jogjaprov.go.id
tribunjogjawiki.tribunnews.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.