Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Tumpeng? Ternyata Ini Rahasia di Balik Sajian Nasi yang Berbentuk Kerucut

Kompas.com - 07/09/2022, 23:01 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Tumpeng adalah sajian nasi berbentuk kerucut yang lekat dengan kebudayaan Jawa.

Meski begitu, sajian tumpeng tak hanya bisa dijumpai di Jawa namun juga ditemukan di berbagai daerah di Indonesia.

Baca juga: Makna Tumpeng Sewu Malam Selikuran Keraton Kota Solo, Simbol Keselamatan Sambut Malam Lailatul Qadar

Tumpeng biasa disajikan dalam acara-acara penting atau upacara adat, tentunya dengan didampingi lauk yang beragam.

Bentuk dasar kerucut untuk membentuk tumpeng biasanya dibuat dengan kukusan atau cetakan.

Baca juga: Apakah Tumpeng Harus Selalu Berbentuk Kerucut ?

Sebagai sebuah sajian dengan nilai kearifan lokal, tumpeng ternyata memiliki sejarah, filosofi, dan fungsi tersendiri.

Baca juga: Filosofi Tumpeng, Representasi Hubungan Manusia yang Dalam

Sejarah Tumpeng

Dilansir dari laman Bobo, tumpeng mulanya digunakan masyarakat Jawa hingga Madura dan Bali sebagai sebuah persembahan untuk leluhur yang mendiami gunung.

Baru setelah masuknya pengaruh Hindu, terdapat perubahan yaitu bentuk tumpeng yang menjadi kerucut yang merupakan tiruan dari Gunung Mahameru tempat bersemayamnya dewa-dewi.

Setelah pengaruh Islam masuk ke nusantara, terjadi akulturasi budaya sehingga tumpeng tetapdigunakan dalam perayaan tertentu seperti syukuran, kenduri, dan sebagainya.

Ribuan warga sedang bersiap-siap memperebutkan tumpeng yang dipegang oleh sesepuh desa pada kegiatan sedekah laut yang digelar pada Minggu (31/7/2022)KOMPAS.COM/BAYUAPRILIANO Ribuan warga sedang bersiap-siap memperebutkan tumpeng yang dipegang oleh sesepuh desa pada kegiatan sedekah laut yang digelar pada Minggu (31/7/2022)

Filosofi Tumpeng

Nasi tumpeng disebut memiliki filosofi sebagai bentuk representasi hubungan antara Tuhan dengan manusia dan manusia dengan sesamanya.

Menurut pengajar Sastra Jawa di Universitas Indonesia Dr Ari Prasetiyo, S.S., M.Si yang dilansir dari Kompas.com, manusia memahami konsep Ketuhanan sebagai sesuatu yang besar dan tinggi serta berada di puncak.

Maka dari itu munculah kepercayaan terhadap para dewa berada di Puncak Mahameru.

Nasi tumpeng inilah yang kemudian jadi representasi dari puncak gunung atau konsep ketuhanan.

Konsep tersebut yang menjadi landasan dari bentuk nasi tumpeng yang mengerucut dan menjulang tinggi.

Tak hanya nasi, tapi lauk yang disajikan bersama tumpeng juga memiliki makna tersendiri.

Diungkap Ari, biasanya tumpeng memiliki jumlah lauk sebanyak tujuh macam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hilang di Sungai Oya Gunungkidul, Siswa SD Dicari Menggunakan Drone

Hilang di Sungai Oya Gunungkidul, Siswa SD Dicari Menggunakan Drone

Yogyakarta
30 Kilogram Bahan Petasan di Bantul Disita, 3 Orang Ditangkap

30 Kilogram Bahan Petasan di Bantul Disita, 3 Orang Ditangkap

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Yogyakarta
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Yogyakarta
Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta
Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Yogyakarta
Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Yogyakarta
Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Yogyakarta
Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com