Tari Golek Menak disebut juga Beksa Golek Menak, atau Beksa Menak.
Tarian ini merupakan salah satu jenis tari klasik gaya Yogyakarta yang diciptakan oleh Sri Sultan Hamengku Buwana IX.
Tarian ini membutuhkan waktu lama untuk disempurnakan bahkan setelah sultan mangkat.
Tari Golek Ayun-ayun adalah salah satu tarian klasik yang dilakukan untuk menyambut tamu kehormatan.
Tarian ini bercerita tentang wanita yang tengah beranjak dewasa dan senang bersolek untuk mempercantik diri.
Tari Golek Ayun-ayun ditarikan dua penari wanita atau lebih, dengan gerak yang lemah gemulai.
Tari Serimpi termasuk tari sakral yang sudah ada sejak masa kejayaan Kerajaan Mataram pada pemerintahan Sultan Agung.
Namun setelah pecahnya Kerajaan Mataram menjadi Kesultanan Ngayogyakarta dan Kasunanan Surakarta, terdapat dua gaya Tari Serimpi.
Tarian ini hanya dimainkan di dalam lingkungan keraton sebagai bagian dari acara kenegaraan dan untuk memperingati kenaikan tahta.
Tari Serimpi didominasi gerakan lembut yang lemah gemulai dan menggunakan iringan gamelan.
Tari Klana Alus adalah tari tunggal gaya Yogyakarta yang lahir di lingkungan keraton.
Klana Alus merupakan jenis tari klasik yang menggambarkan seorang kesatria sabrangan (seberang) yang sedang jatuh cinta.
Gerak tarian ini lebih mendekati sifat feminim dengan iringan klana alus biasanya gending cangklek laras slendro palet 9.
Tari Klana Raja merupakan tari tunggal gaya Yogyakarta yang dikembangkan di lingkungan istana.
Dalam penampilannya penari Klana Raja menggambarkan keagungan raja, dengan gaya tari gagah.