Tari Beksan Trunajaya disebut juga sebagai Lawung Ageng atau Beksan Lawung Gagah.
Nama Beksan Trunajaya disematkan karena pada zaman dahulu para penari diambilkan dari regu Trunajaya yang merupakan bagian dari pasukan (prajurit) Nyutra.
Beksan Trunajaya diciptakan oleh Sri Sultan Hamengku Buwana I dengna maksud untuk menanamkan semangat dan mempunyai cita-cita untuk melanjutkan perjuangan Sultan Agung dalam membela tanah air.
Pementasan Beksan Trunajaya biasanya dilakukan di pendapa oleh 16 orang penari dengan ragam gerak gagah.
Beksan Lawung adalah jenis tari perang yang terinspirasi dari latihan perang para prajurit abdi dalem raja.
Tarian Beksan ini jika ditarikan lengkap akan terdiri 40 orang penari.
Beksan ini menggunakan iringan gamelan khusus yaitu Kiai Guntur Sri.
Perkembangan selanjutnya Beksan Lawung yang semula hanya dapat dipelajari di lingkungan istana mulai dipentaskan untuk para wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri.
Sumber:
radioedukasi.kemdikbud.go.id
kikomunal-beta.dgip.go.id
budaya.jogjaprov.go.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.