Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalur Mandiri UNY, Kelulusan Ditentukan dari Tes Akademik

Kompas.com - 24/08/2022, 21:33 WIB
Wijaya Kusuma,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kuota jalur mandiri di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) sebanyak 30 persen. Selama ini, Universitas Negeri Yogyakarta menentukan penerimaan jalur mandiri dari nilai hasil tes akademik.

"Seleksi mandiri di UNY itu masih 30 persen. Karena 30 persen yang jalur rapor, kemudian 40 persen SBMPTN skor UTBK, nah yang 30 persen seleksi mandiri," ujar Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Prof Sumaryanto saat dihubungi, Rabu (24/8/2022).

Sumaryanto mengatakan, seleksi mandiri di UNY ada menggunakan prestasi akademik juga rapor, prestasi unggul atau talent scouting (pemanduan bakat), skor UTBK (ujian tulis berbasis komputer) dan terakhir computer based test (CBT) berbasis domisili.

Baca juga: Cara UNS Solo Antisipasi Suap Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur Mandiri, Seperti Apa?

"CBT berbasis domisili mengakomodasi dari daerah-daerah, bisa tesnya di daerah. CBT dalam kampus, yang sekaligus ingin lihat kampusnya UNY mau tes di kampus," ucapnya.

Format Uang Pangkal Pengembangan Akademik (UPPA) di UNY dibuat alternatif-alternatif. Sehingga bisa diisi berapa pun sesuai kemampuan orangtua dari mahasiswa.

"Sebelum dia tes itu kan salah satu form-nya kan mengisi itu. Di aplikasi yang diberikan kepada calon, dari titik-titik itu (diisi) terserah atau 0 atau seberapa pun," tuturnya.

UPPA juga tidak menjadi penentu seseorang diterima kuliah di UNY. Penentu yang utama adalah akademik.

"Di UNY (UPPA Rp) 0 saja UPPA nya tetap kita terima kalau sisi akademiknya memang layak diluluskan. Jadi uang nomor 2, (yang utama) akademik, selama ini kami memang akademik," ucapnya

Formulir yang diisi tersebut, lanjut Sumaryanto, dilakukan verifikasi dengan data yang ada. Kemudian jika terjadi kesalahan mahasiswa bisa mengajukan permohonan menurunkan nominal Uang Pangkal Pengembangan Akademik (UPPA).

Baca juga: Rektor UGM: Sumbangan Sukarela Jalur Mandiri Bukan Pertimbangan Diterima

"Ternyata kalau terjadi kesalahan adik-adik itu biasanya setelah diterima meminta untuk menurunkan. Ya sudah, kita kaji kalau itu salah betul ya permohonanya kita kabulkan," ungkapnya.

Menurut Sumaryanto untuk besaran uang kuliah tunggal (UKT) setiap prodi berbeda-beda. Misalnya untuk prodi eksakta biasanya lebih tinggi biayanya. Sebab ada biaya untuk praktik.

"UKT nya semua mengisi data, kemampuan orang tuanya seperti apa, pajak listriknya atau punya apa-apa, nanti tinggal sistem oh kalau seperti ini UKT nya sekian-sekian kan begitu," tegasnya.

Guna mencegah kecurangan, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam penerimaan jalur mandiri. Termasuk UPPA dibuat dengan sistem yang transparan.

"Ada (SOP), yaitu sistem untuk mengisi UPPA transparan, para calon mahasiswa tahu setelah diterima Dia mau tetap atau tidak. Kalau terlalu berat boleh mengajukan ke rektor itu kita bahas dengan para pimpinan terkait. Sehingga saya relatif tidak mempengaruhi mau ngisi berapa, ya monggo wong itu yang menentukan calonya sendiri," pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 9 Desember 2023: Cerah dan Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 9 Desember 2023: Cerah dan Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Ratusan Anak di Kota Yogyakarta Terpapar Pneumonia Sepanjang 2023, Dinkes Sebut Fatalitasnya Rendah

Ratusan Anak di Kota Yogyakarta Terpapar Pneumonia Sepanjang 2023, Dinkes Sebut Fatalitasnya Rendah

Yogyakarta
Lansia yang Sudah Tidak Mendengar Tewas Disambar Kereta Api Saat Menyeberang

Lansia yang Sudah Tidak Mendengar Tewas Disambar Kereta Api Saat Menyeberang

Yogyakarta
Sleman Targetkan 300.000 Kunjungan Wisatawan Saat Libur Nataru

Sleman Targetkan 300.000 Kunjungan Wisatawan Saat Libur Nataru

Yogyakarta
Penyidik Kejati DIY Terbatas, Penetapan Tersangka Kasus Mafia Tanah Dilakukan Bertahap

Penyidik Kejati DIY Terbatas, Penetapan Tersangka Kasus Mafia Tanah Dilakukan Bertahap

Yogyakarta
Beredar Kabar PSI Minta Maaf Langsung soal Ade Armando, Sultan: Ndak Ada

Beredar Kabar PSI Minta Maaf Langsung soal Ade Armando, Sultan: Ndak Ada

Yogyakarta
3 Siswa MTs Asal Solo Terseret Ombak Pantai Parangtritis, 1 Korban Belum Ditemukan

3 Siswa MTs Asal Solo Terseret Ombak Pantai Parangtritis, 1 Korban Belum Ditemukan

Yogyakarta
Kejati Tetapkan Jogoboyo Caturtunggal Tersangka Kasus Mafia Tanah Kas Desa

Kejati Tetapkan Jogoboyo Caturtunggal Tersangka Kasus Mafia Tanah Kas Desa

Yogyakarta
Menteri ATR/BPN Berikan Sertifikat Tanah Kasultanan Kepada Sultan HB X

Menteri ATR/BPN Berikan Sertifikat Tanah Kasultanan Kepada Sultan HB X

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 8 Desember 2023: Pagi Berawan, Sore Hujan

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 8 Desember 2023: Pagi Berawan, Sore Hujan

Yogyakarta
Warga Yogyakarta Bakar Ogoh-ogoh di Kantor KPU DIY

Warga Yogyakarta Bakar Ogoh-ogoh di Kantor KPU DIY

Yogyakarta
Bertemu Sekjen PSI Raja Juli, Sultan HB X: Saya Enggak Tahu Kalau Sekjen

Bertemu Sekjen PSI Raja Juli, Sultan HB X: Saya Enggak Tahu Kalau Sekjen

Yogyakarta
Lihat Tanahnya Dipatok untuk Jalan Tol, Warga Kulon Progo: Rasanya Kurang Enak

Lihat Tanahnya Dipatok untuk Jalan Tol, Warga Kulon Progo: Rasanya Kurang Enak

Yogyakarta
Ade Armando Kembali Dilaporkan ke Polda DIY

Ade Armando Kembali Dilaporkan ke Polda DIY

Yogyakarta
10 Tukang Curi Tiang Fiber Optik di Kulon Progo, Mengaku untuk Ongkos Pulang ke Jabar

10 Tukang Curi Tiang Fiber Optik di Kulon Progo, Mengaku untuk Ongkos Pulang ke Jabar

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com