Bahlil mengungkapkan subsidi BBM di tahun 2022 bisa Rp 500 trilun sampai Rp 600 triliun.
"Yang tidak bisa kita hindari adalah BBM, subsidi BBM sekarang bisa Rp 500 sampai Rp 600 triliun di tahun 2022. Total pendapatan APBN kita Rp 2.350 triliun, kalau Rp 500-Rp 600 triliun dipakai untuk subsidi, 25 persen pendapatan APBN kita dipakai untuk subsidi," tutur dia.
Sementara subsidi yang diberikan pemerintah, lanjut Bahlil, banyak yang tidak tepat sasaran.
Baca juga: Oon Nusihono Terduga Penyuap Mantan Wali Kota Yogyakarta Tak Ajukan Eksepsi
Karenanya, pemerintah secara bertahap akan menata agar subsidi tepat sasaran.
"Mobil saya yang di atas 1.500 cc masa harus pakai subsidi yang sebenarnya itu hak rakyat kecil, menurut saya itu tidak adil, maka ke depan kita akan menata subsidi ini, subsidi ini akan kita kasih kepada rakyat yang berhak untuk menerima subssidi," ucap dia.
Bahlil menuturkan, pemerintah saat ini sedang melakukan penyesuaian-penyesuaian terkait dengan subsidi.
"Kami sampaikan kalau kita pertahankan subsidi Rp 500-Rp 600 triliun, APBN kita ubah jadi mungkin kita akan bertahap untuk memikirkan agar subsidi ini bisa kita tetap pertahankan, tetapi nilai nominalnya menyesuaikan kemampuan uang negara," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.