Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Lindi TPST Piyungan Masih Mengalir ke Parit Warga, Pemerintah DIY Lakukan Ini

Kompas.com - 03/08/2022, 16:50 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Beredar video air lindi masih mengalir pada parit-parit milik warga sekitar Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan. Video tersebut diunggah oleh akun twitter @Merapi_Uncover.

"tolong dikoordinasikan dg Dinas terkait, janjinya akhir bulan Juli pengolahan limbah TPST Piyungan rampung lo. Ini sudah awal Agustus dan masih belum diolah dan ini limbah liar masih mengalir mengaliri parit warga. Tentunya kita semua tdk mau dong JogjaDaruratSampah lagi????" tulis akun tersebut.

Terkait hal ini Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan berkoordinasi dengan balai prasarana di wilayah tersebut.

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Kadarmanta Baskara Aji menduga saat ini proyek pembangunan pengelolaan air lindi belum selesai.

"Nah pembangunan yang dilaksanakan oleh balai itu kira-kira sudah mencukupi apa belum. Kalau itu sudah selesai lindinya masih sudah tertangani semua atau belum. Kalau belum kan harus kita skenario yang lain baik anggaran dari APBD maupun dari APBN," katanya, Rabu (4/8/2022).

Baca juga: Olah Sampah, Pemkot Yogyakarta Maksimalkan TPST Nitikan untuk Kurangi Beban Piyungan

"Karena mereka kan proyeknya selesai pada bulan Juli. Tapi kalau masih ada yang harus didukung oleh pemda, ya itu apa nanti bisa kita alokasikan disitu," imbuh Aji.

Saat ini lahan transisi di TPA Regional Piyugan belum digunakan lantaran masih dalam proses pembebasan. Nantinya yang menggunakan lahan tersebut adalah pemenang dari vendor Kerjasama antara Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

"Bentuk pengolahannya besok seperti apa itu tergantung investor nanti yang akan datang. Bukan untuk menampung sampah jika penuh," katanya.

Lahan yang dibebaskan nantinya dipergunakan untuk pengelolaan sampah. Sedangkan lahan untuk pembuangan adalah lokasi tambahan yang baru digunakan jika zona A dan zona B sudah tidak bisa menampung.

Sementara proyek pengolahannya belum selesai.

"Saat ini masih proses tender, kan yang melaksanakan Jakarta yakni KPBU. Model pengolahan juga belum tahu tergantung teknologi yang ditawarkan oleh calon investor nanti seperti apa," bebernya.

Sebelumnya, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terancam menghadapi darurat sampah, buntut penutupan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan sejak Sabtu (7/5/2022) oleh warga setempat.

Dalam tuntutannya saat menutup tempat pengelolaan sampah, warga Piyungan meminta supaya lokasi tersebut ditutup permanen. Pemerintah Provinsi DIY merespons dengan menyebut, penutupan secara permanen tidak bisa mereka lakukan.

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji mengatakan pihaknya telah bertemu dengan perwakilan warga Piyungan. Serta sudah menerima aspirasi-aspirasi dari warga.

Lanjut dia, Pemerintah DIY juga telah mengumpulkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk meminta kepada warga agar membuka kembali TPST Piyungan, karena jika terlalu lama dapat mengakibatkan sampah menumpuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Beberapa Daerah Larang 'Study Tour', PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang "Study Tour", PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Yogyakarta
Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Sumbu Filosofi Yogyakarta Miliki Potensi Bencana, Apa Saja?

Yogyakarta
 Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Mengenal Hewan Raja Kaya dan Maknanya dalam Kehidupan Masyarakat Jawa

Yogyakarta
Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Luncurkan Indonesia Heritage Agency, Nadiem: Jadikan Museum dan Cagar Budaya Tujuan Wisata Edukasi

Yogyakarta
Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Dipecat dan Tak Diberi Uang Layak, Pria di Kulon Progo Curi Rp 35 Juta Uang Kantor

Yogyakarta
Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Sleman Masih Kekurangan Ribuan Hewan Kurban untuk Idul Adha

Yogyakarta
Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Keluarga Jadi Korban Keracunan Massal di Gunungkidul, Adrian: Makan Mi dan Daging

Yogyakarta
Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Optimalisasi Pembenahan Museum dan Cagar Budaya Melalui Indonesia Heritage Agency

Yogyakarta
Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Diare Massal di Gunungkidul, 89 Warga Diduga Keracunan Makanan di Acara 1.000 Hari Orang Meninggal

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta Siapkan Layanan Wisata Malam, Ini Jadwal dan Perinciannya...

Yogyakarta
Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Pelajar di Sleman Dipukuli Saat Berangkat Sekolah, Polisi Sebut Pelaku Sudah Ditangkap

Yogyakarta
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta Batal, Ini Alasannya

Yogyakarta
Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Mengenal Apa Itu Indonesia Heritage Agency yang Akan Diluncurkan Nadiem Makarim di Yogyakarta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com