YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mulai berkonsentrasi mengatasi persoalan sampah.
Mengingat, produksi sampah Kota Gudeg cukup besar, yakni mencapai 350 ton setiap harinya.
Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya menjelaskan, untuk mengurangi sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Piyungan, pihaknya mulai mengoptimalkan kinerja dari Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Nitikan.
"Salah satu caranya memaksimalkan TPST Nitikan. Sampah yang masuk TPST Nitikan diolah menjadi fungsi yang lain seperti sampah potongan pohon jadi kompos, ada yang jadi pakan ternak magot," ucapnya.
Baca juga: Mantan Kadis hingga Kades di Serang Banten Jadi Tersangka Korupsi Lahan SPA Sampah
Per hari, tempat itu dapat mengolah sebesar 20 ton sampah. Ia berharap ke depan terdapat semacam TPST Nitikan agar dapat mengurangi sampah yang dibuang ke TPA Regional Piyungan.
"Akan ada TPST Nitikan 2 di sebelah selatan, 3.000 meter persegi. Semula 20 ton menjadi 40 ton," kata dia.
Sedangkan disinggung soal kerja sama dengan Pemkab Klaten, dia menyampaikan bahwa Klaten sebagai tempat pembuangan akhir darurat jika TPA Piyungan ditutup.
"Akan ada alternatif membuang sampah yang tak terolah. Konsekuensinya jarak tempuh jauh dan waktunya panjang," ucap dia.
Klaten sebagai alternatif karena pembuangan sampah konsepsi tetap berada di Yogyakarta, Sleman, Bantul (Kartamantul). Karena saat ini baru dibangun pola kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
"Kita berhemat pada rencana itu. Pola transisinya untuk memperbanyak TPST, Klaten jadi tempat pembuangan akhir darurat. Jika piyungan ditutup," ucap Aman.
Selain itu untuk menghemat sampah, pemkot juga memaksimalkan bank sampah di Kota Yogyakarta yang mencapai 555. Bank sampah tersebut berbasis di RW.
"Pengurangan sampah dilakukan di tingkat rumah tangga. Integrated sistem ini mudah-mudahan menunjukan ketangguhan pemkot dalam penanganan sampah dan harapannya dukungan masyarakat besar untuk berperan," ucap dia.
Ia berharap, TPST Nitikan 2 dapat segera beroperasi pada tahin depan, untuk mengurangi sampah yang dibuang ke TPA Piyungan.
Baca juga: Warga di Kebagusan Jaksel Didenda Rp 500.000 karena Ketahuan Bakar Sampah
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.