Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Olah Sampah, Pemkot Yogyakarta Maksimalkan TPST Nitikan untuk Kurangi Beban Piyungan

Kompas.com - 30/05/2022, 18:18 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mulai berkonsentrasi mengatasi persoalan sampah.

Mengingat, produksi sampah Kota Gudeg cukup besar, yakni mencapai 350 ton setiap harinya.

Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya menjelaskan, untuk mengurangi sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Piyungan, pihaknya mulai mengoptimalkan kinerja dari Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Nitikan.

"Salah satu caranya memaksimalkan TPST Nitikan. Sampah yang masuk TPST Nitikan diolah menjadi fungsi yang lain seperti sampah potongan pohon jadi kompos, ada yang jadi pakan ternak magot," ucapnya.

Baca juga: Mantan Kadis hingga Kades di Serang Banten Jadi Tersangka Korupsi Lahan SPA Sampah

Per hari, tempat itu dapat mengolah sebesar 20 ton sampah. Ia berharap ke depan terdapat semacam TPST Nitikan agar dapat mengurangi sampah yang dibuang ke TPA Regional Piyungan.

"Akan ada TPST Nitikan 2 di sebelah selatan, 3.000 meter persegi. Semula 20 ton menjadi 40 ton," kata dia.

Sedangkan disinggung soal kerja sama dengan Pemkab Klaten, dia menyampaikan bahwa Klaten sebagai tempat pembuangan akhir darurat jika TPA Piyungan ditutup.

"Akan ada alternatif membuang sampah yang tak terolah. Konsekuensinya jarak tempuh jauh dan waktunya panjang," ucap dia.

Klaten sebagai alternatif karena pembuangan sampah konsepsi tetap berada di Yogyakarta, Sleman, Bantul (Kartamantul). Karena saat ini baru dibangun pola kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

"Kita berhemat pada rencana itu. Pola transisinya untuk memperbanyak TPST, Klaten jadi tempat pembuangan akhir darurat. Jika piyungan ditutup," ucap Aman.

Selain itu untuk menghemat sampah, pemkot juga memaksimalkan bank sampah di Kota Yogyakarta yang mencapai 555. Bank sampah tersebut berbasis di RW.

"Pengurangan sampah dilakukan di tingkat rumah tangga. Integrated sistem ini mudah-mudahan menunjukan ketangguhan pemkot dalam penanganan sampah dan harapannya dukungan masyarakat besar untuk berperan," ucap dia.

Ia berharap, TPST Nitikan 2 dapat segera beroperasi pada tahin depan, untuk mengurangi sampah yang dibuang ke TPA Piyungan.

Baca juga: Warga di Kebagusan Jaksel Didenda Rp 500.000 karena Ketahuan Bakar Sampah

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pelaku Mutilasi di Sleman Sudah Merencanakan Aksinya dengan Persiapkan Senjata Tajam

Pelaku Mutilasi di Sleman Sudah Merencanakan Aksinya dengan Persiapkan Senjata Tajam

Yogyakarta
Pelaku Mutilasi di Sleman Tulis Surat Usai Habisi Korban, Ini Isinya

Pelaku Mutilasi di Sleman Tulis Surat Usai Habisi Korban, Ini Isinya

Yogyakarta
Kasus Mutilasi di Sleman, Guru Besar UGM Bahas Motif Utang hingga Surat Penyesalan Pelaku

Kasus Mutilasi di Sleman, Guru Besar UGM Bahas Motif Utang hingga Surat Penyesalan Pelaku

Yogyakarta
Pelaku Mutilasi Wanita di Sleman Sempat Berencana Buang Mayat Korban ke Toilet

Pelaku Mutilasi Wanita di Sleman Sempat Berencana Buang Mayat Korban ke Toilet

Yogyakarta
Rayakan Tradisi Memasuki Ramadhan di Masa Cuaca Ekstrem, Polisi Larang Padusan Mandi di Laut

Rayakan Tradisi Memasuki Ramadhan di Masa Cuaca Ekstrem, Polisi Larang Padusan Mandi di Laut

Yogyakarta
Ngebut Pakai Yamaha R25, Bocah 15 Tahun Tabrak Remaja di Semarang hingga Tewas, Ini Faktanya

Ngebut Pakai Yamaha R25, Bocah 15 Tahun Tabrak Remaja di Semarang hingga Tewas, Ini Faktanya

Yogyakarta
Pelaku Mutilasi di Sleman Kenal Korban lewat Medsos, Sudah Beberapa Kali Bertemu

Pelaku Mutilasi di Sleman Kenal Korban lewat Medsos, Sudah Beberapa Kali Bertemu

Yogyakarta
Usai Mutilasi Perempuan di Sleman, Pelaku ke Warung untuk Makan

Usai Mutilasi Perempuan di Sleman, Pelaku ke Warung untuk Makan

Yogyakarta
Kasus Mutilasi di Sleman, Pelaku Nekat Membunuh Korban karena Terlilit Utang Pinjol

Kasus Mutilasi di Sleman, Pelaku Nekat Membunuh Korban karena Terlilit Utang Pinjol

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 22 Maret 2023: Pagi Cerah Berawan, Sore Hujan Petir

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 22 Maret 2023: Pagi Cerah Berawan, Sore Hujan Petir

Yogyakarta
Foto Mesumnya Beredar, Kepsek SD dan Korwil Disdik di Wonogiri Diberhentikan Sementara

Foto Mesumnya Beredar, Kepsek SD dan Korwil Disdik di Wonogiri Diberhentikan Sementara

Yogyakarta
Masjid UGM Pastikan Tak Akan Undang Anies dan Ganjar untuk Isi Acara Ramadhan, Ini Alasannya

Masjid UGM Pastikan Tak Akan Undang Anies dan Ganjar untuk Isi Acara Ramadhan, Ini Alasannya

Yogyakarta
Masjid UGM Undang Tokoh Nasional Untuk Isi Acara Ramadhan Public Lecture

Masjid UGM Undang Tokoh Nasional Untuk Isi Acara Ramadhan Public Lecture

Yogyakarta
Pedagang di Sentra Thrifting di Kota Yogyakarta Alami Penurunan Omzet 50 Persen

Pedagang di Sentra Thrifting di Kota Yogyakarta Alami Penurunan Omzet 50 Persen

Yogyakarta
Kronologi Mutilasi Perempuan di Sleman, Pelaku Awalnya Sewa Kamar 6 Jam dengan Tarif Rp 60.000

Kronologi Mutilasi Perempuan di Sleman, Pelaku Awalnya Sewa Kamar 6 Jam dengan Tarif Rp 60.000

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke