Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Bara-Api", 222 Fotografer dari 22 Negara Pamerkan Potret Gunung Merapi dan Candi Borobudur

Kompas.com - 21/07/2022, 22:05 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Prihatin karena keadaan masyarakat yang terpukul pandemi Covid-19, fotografer nasional dan internasional akan menggelar pameran fotografi dengan tajuk "BARA-API" pada tanggal 23 Juli 2022. Pameran tersebut akan digelar di Museum Hidayat.

Ketua Panitia Pameran Fotografi Internasional BARA-API, Teguh Santosa mengatakan pameran akan diikuti oleh 222 fotografer dari 22 negara.

“Sebagai negeri yang mengandalkan sektor wisata, adanya Pandemi Covid-19 jelas-jelas menjadi pukulan berat. Sebab, jangankan bepergian, pandemi itu sempat memaksa orang jaga jarak, mendekam di rumah, dan menghindari kerumunan. Sehingga, kondisi itu jelas menghantam sektor wisata yang pada akhirnya merusak tatanan dan aktivitas ekonomi, hingga memperdalam luka dan derita,” kata Teguh, Kamis (21/7/2022).

Dia menyampaikan secara umum, terjadi demam atau sakit sosial, ekonomi, politik, keamanan, bahkan mungkin juga kebudayaan. Keresahan-keresahan ini ikut dirasakan oleh para fotografer Indonesia dan menjadi pembahasan tak berkesudahan.

Baca juga: Jalur Pedestrian Panglima Sudirman Kota Batu Disulap Jadi Tempat Pameran Patung dari Sampah Plastik

“Lalu, muncul pertanyaan, apa yang bisa dilakukan para fotografer untuk ikut berkontribusi melakukan social healing, juga recovering economy and the spirit of life," ungkapnya.

Dri keresahan-keresahan itulah muncul ide untuk menggelar pameran fotografi berskala internasional.

Teguh menjelaskan tema Bara-Api yang melingkupi dua destinasi wisata yakni Gunung Merapi dan Borobudur. Dalam pameran ini tidak hanya menampilkan landscape kedua lokasi itu tetapi juga seluruh aspek kehidupan masyarakat.

Tema dan frasa Bara-Api merepresentasikan Candi Borobudur dan Gunung Merapi. Sebab, obyek yang ditangkap para fotografer dan dipamerkan adalah tentang Candi Borobudur dan Gunung Merapi dengan segala kisah, sudut, perspektif, dan sejarahnya.

Kata “Bara” diambil dari nama lama Candi Borobudur yang salah satunya adalah Bara Beduhur yang berarti vihara di tempat yang tinggi. Sedangkan kata “api” diambil dari nama Gunung Merapi yang kebetulan identik dengan api, karena selalu mengeluarkan lahar panas.

"Bukan hanya landscape saja tetapi juga kehidupan yang melingkupi kehidupan sosial, kebudayaan, kesenian, kehidupan flora fauna," ucapnya.

Uniknya dalam pameran ini diikuti oleh semua umur, tertua peserta dalam pameran ini berumur 96 tahun.

"Ada yang 96 tahun dan yang termuda masih SMP dari Wonogiri dan menjadi peserta usia termuda," kata dia.

Baca juga: Menkumham Dorong Pelaku Seni Catatkan Karya-karyanya

Panitia berharap, pameran fotografi BARA-API akan membantu promosi dua ikon besar di Jawa Tengah dan Yogyakarta di dunia internasional. Sehingga masyarakat dunia bisa mulai bebas datang kembali ke Candi Borobudur dan Gunung Merapi.

“Dengan demikian, diharapkan ekonomi akan bergerak lagi. Sebab, kehadiran wisatawan akan menggerakkan ekonomi kreatif, perhotelan, transportasi, kuliner, kerajinan, dan sebagainya. Bangkitnya ekonomi itu diharapkan juga menjadi pembasuh luka akibat pandemi, dan pada gilirannya akan berkontribusi pada social healing,” jelasnya

Plh. Direktur Keuangan, Umum dan Komunikasi Publik, Badan Otorita Borobudur (BOB), Yusuf Hartanto mengatakan pameran fotografi tidak hanya mengundang penggemar fotografi saja tetapi juga para wisatawan ke dua destinasi tersebut.

"Diharapkan nantinya akan meningkatkan jumlah kunjungan dan lama waktu tinggal karena pameran ini digelar selama satu bulan, sehingga mendukung pengembangan pada sektor pariwisata dan ekraf di sekitar kawasan Borobudur", imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Yogyakarta
Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Yogyakarta
Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Yogyakarta
ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

Yogyakarta
Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Yogyakarta
Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Yogyakarta
Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Yogyakarta
Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Yogyakarta
Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Yogyakarta
Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Seorang Pekerja Tertimpa Bangunan Proyek Revitalisasi Benteng Keraton, Ini Kata Pemda DIY

Seorang Pekerja Tertimpa Bangunan Proyek Revitalisasi Benteng Keraton, Ini Kata Pemda DIY

Yogyakarta
Pemda DIY Segera Buka Kanal Aduan Layanan Publik dan Sampah, Berikut Informasinya

Pemda DIY Segera Buka Kanal Aduan Layanan Publik dan Sampah, Berikut Informasinya

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com