Namun dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) tidak merekomendasikan untuk penangkapan.
"Paling masuk akal sebenarnya pengurangan populasi, namun dari BKSDA tidak merekomendasikan. Sejauh ini petani hanya bisa menghalau," kata Jayadi.
Jayadi mengeklaim dairi informasi POPT Tepus, kerusakan masih tergolong wajar belum masif.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Rismiyadi mengatakan, pergerakan monyet ekor panjang saat ini terkesan masif dan upaya pengendaliannya juga terbatas.
"BKSDA tidak menganjurkan cara represif sehingga yang bisa kami lakukan sekadar menghalau," kata Rismiyadi.
Dikatakannya upaya menghalau dengan menakuti atau mengusir merupakan upaya jangka pendek. Sementara jangka menengah dengan meminta bantuan Suku Baduy.
"Kalau jangka panjangnya sedang disiapkan program penanaman buah di beberapa lokasi," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.