Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konflik Monyet dan Manusia di Gunungkidul, Dinas Sarankan Pasang Jaring Antisipasi Monyet Masuk

Kompas.com - 15/07/2022, 11:55 WIB
Markus Yuwono,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Konflik antara monyet ekor panjang dengan manusia di Gunung Kidul, DI Yogyakarta, menjadi perhatian Dinas Pertanian dan Pangan (DPP).

Mereka meminta kepada warga supaya tidak membunuh primata tersebut, dan menyarankan antisipasi seperti membuat jaring, atau memberlakukan ronda untuk mencegah penjarahan.

"Antisipasi bisanya jalur monyet berjalan itu biasanya tetap dan diberi pembatas jaring. Selain itu ronda. Untuk antisipasi jangka pendek," kata Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Raharjo Yuwono saat dihubungi wartawan, Jumat (15/7/2022).

Baca juga: Separuh Wilayah Gunungkidul Alami Konflik dengan Monyet Ekor Panjang

Selain itu, Raharjo juga menyarankan supaya petani memberikan suplai air dan makanan kepada para monyet ekor panjang agar tidak mengganggu pertanian.

Raharjo mengatakan, selama beberapa waktu warga menanam buah yang menjadi kesukaan monyet, seperti jambu dan duwet. Itulah yang membuat kawanan primata tersebut datang dan menjarah.

Meski begitu, dari koordinasi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DI Yogyakarta beberapa waktu lalu, monyet ekor panjang tidak boleh dimatikan.

BKSDA sudah mengusulkan kepada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) supaya hewan itu populasinya dikurangi.

"Ada dua cara pengurangan populasi yakni dengan kebiri atau suntik mandul, dan ditangkap lalu dikirim ke luar negeri," kata Raharjo.

Raharjo menjelaskan, untuk opsi pertama melalui kebiri biayanya mahal. "Tetapi yang jelasnya bisa ke BKSDA," ujar dia.

Baca juga: Dinas Pertanian Gunungkidul Sering Terima Laporan Konflik Petani dan Monyet Ekor Panjang

Konflik antara monyet dengan manusia ini sudah terjadi di sembilan kapanewon di Gunungkidul.

"Kebetulan habitat monyet ekor panjang berada di 9 kapanewon ini," kata Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT), DPP Gunungkidul, Jayadi

Adapun 9 kapanewon ini mulai dari Purwosari, Panggang, Saptosari, Tanjungsari, Tepus, Girisubo, Paliyan, Semin, hingga Ponjong.

Berdasarkan data yang diterima Kompas.com, sebagian besar wilayah yang terdampak monyet berada di sisi selatan kabupaten.

Diakui Jayadi, upaya penanganan monyet ekor panjang tergolong sulit karena berstatus dilindungi selama berada di habitatnya.

Di sisi lain, populasinya terus meningkat dan tidak sebanding dengan upaya penangkapan beberapa waktu lalu.

Baca juga: Kata Dosen UGM soal Rencana Ekspor 1.500 Monyet Ekor Panjang untuk Keperluan Biomedis

Warga Menunggu Mengantisipasi Serangan Monyet Ekor Panjang di Kalurahan Purwodadi, Kapanewon Tepus, Gunungkidul Selasa (29/3/2022)KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Warga Menunggu Mengantisipasi Serangan Monyet Ekor Panjang di Kalurahan Purwodadi, Kapanewon Tepus, Gunungkidul Selasa (29/3/2022)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Pindah ke Sleman, Sering Lari Pagi dan Bersepeda

Ganjar Pindah ke Sleman, Sering Lari Pagi dan Bersepeda

Yogyakarta
Hilang di Sungai Oya Gunungkidul, Siswa SD Dicari Menggunakan Drone

Hilang di Sungai Oya Gunungkidul, Siswa SD Dicari Menggunakan Drone

Yogyakarta
30 Kilogram Bahan Petasan di Bantul Disita, 3 Orang Ditangkap

30 Kilogram Bahan Petasan di Bantul Disita, 3 Orang Ditangkap

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Yogyakarta
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Yogyakarta
Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta
Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Yogyakarta
Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Yogyakarta
Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Yogyakarta
Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com