Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Remaja Jadi Korban Salah Sasaran Kerusuhan Babarsari, Terkena Pecahan Kaca hingga Lemparan Batu

Kompas.com - 05/07/2022, 15:24 WIB
Wijaya Kusuma,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Seorang remaja berinisial KP (18) menjadi korban salah sasaran dalam peristiwa perusakan di ruko-ruko daerah Babarsari, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman pada Senin (4/07/2022). KP terkena lemparan batu dan terluka akibat pecahan kaca.

Saat kejadian, KP berada di dalam kantor ayahnya Firma DHEN & Partners yang juga turut mejadi sasaran perusakan.

Ayah KP, Heru Nugroho menceritakan hari itu anaknya sedang servis sepeda motor. Namun karena antre,KP menunggu di kantornya.

"Tempat servis sama kantor kan deket itu. Nah servisnya antre kan lama. Saya bilang sudah, tunggu di kantor saja," ujar Heru Nugroho saat dihubungi, Selasa (5/07/2022).

KP kemudian berangkat ke kantor ayahnya Firma DHEN & Partners di Pertokoan Kledokan Raya nomor 68, Babarsari, Caturtunggal, Depok, Kabupaten Sleman. Belum lama berada di kantor ayahnya, tiba-tiba terjadi perusakan.

Baca juga: 9 Jeriken Berisi Miras Ditemukan di Lokasi Kericuhan Babarsari Sleman

"Belum lama, baru setengah jam kemudian dia chat WA, ayah ini ada rusuh-rusuh. Ya usdah saya bilang jangan kemana-mana, di dalam aja lagian kan kita enggak ada urusan sama mereka," urainya.

Nugroho mengungkapkan anaknya kemudian chat lagi memberitahu jika ada orang yang lalu lalang membawa senjata tajam.

"Dia WA lagi ini banyak yang lalu lalang bawa pedang, ada yang dibakar lagi tambah banyak. Terus bingungkan apakah saya suruh keluar apa di dalam, saya lalu telepon," ungkapnya.

Tapi belum sampai keluar kantor, sudah ada hantaman batu-batu besar sehingga mengakibatkan kaca-kaca kantor hancur.

Serpihan kaca mengenai lengan kiri KP hingga sobek dan berdarah. Lemparan batu-batu besar dan bongkahan paving mengenai dada dan rusuk kiri KP, sehingga memar dan sesak napas.

"Dia mau lari keluar kena batu, kena pecahan kaca itu. Jadi enggak bisa akses keluarkan, karena dihancurkan," bebernya.

Setelah semua hancur lanjut Nugroho sekitar 5 sampai 10 orang masuk ke dalam kantor. Di dalam kantor, mereka kembali melakukan perusakan.

Menurutnya di dalam kantor anaknya sempat diancam dengan menggunakan senjata tajam.

"Anak saya posisi sudah terluka tangan kena pecahan kaca, di dada dan perutnya kena batu-batu besar dan masih diancam," urainya.

Ada dari kelompok tersebut kemudian menolong dan meminta KP untuk keluar menyelamatkan diri.

"Satu orang dari mereka ada yang menyelamatkan, terus diminta lari saja, lari saja," tuturnya.

Kemudian KP diselamatkan seseorang dan dibawa ke salah satu penginapan di dekat lokasi. Setelah itu KP dilarikan ke RS JIH untuk mendapat penanganan lebih lanjut secara medis.

"Semalam sudah saya bawa pulang. Karena, kan, boleh rawat jalan. Terus kemudian kondisi sesaknya (napas) masih ada. Kemudian bangun tidur masih susah. Karena kan mungkin memar di dada dan rusuknya," ungkapnya.

Selain itu KP juga masih mengalami trauma akibat peristiwa yang dialaminya.

"Itunya iya (trauma), karena kan yang saya bilang tadi, Dia dikerumuni banyak orang. Kena pecahan kaca, hantaman batu, tiba-tiba 5 sampai 10 orang merangsek masuk dan mengelilingi dia, juga menghunus pedang ke dia, itu kan pasti syok. Apa ya bertemu orang masih ada ketakutan," tegasnya.

Terkait peristiwa tersebut, Heru telah membuat laporan Polisi ke Polda DIY. Ada dua kasus yang dilaporkannya yakni dugaan perusakan dan pengeroyokan.

"Ada dua kasus. Jadi korbannya ada dua, karena saya secara materi rusak parah. Kedua, anak saya yang secara fisik maupun psikis kena," ucapnya.

Heru menuturkan sudah dimintai keterangan di Polda DIY. Dia mengungkapkan Kerugian kantor secara materiil mencapai puluhan juta.

"Tadi malam saya langsung diperiksa Polda sampai sekitar jam 22.00 WIB, ini baru melengkapi bukti-bukti lagi dan datangkan saksi," bebernya.

Dia berharap aparat penegak hukum bisa mengusut tuntas kasus ini.

"Semoga Polda seperti imbauan dari Ngarso Dalem Sri Sultan, beliau sudah menyampaikan untuk tegas," tandasnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Yuliyanto membenarkan adanya laporan dari Heru Nugroho. Laporan tersebut dibuat pada tanggal 4 Juli 2022, kurang lebih pada pukul 17.27 WIB.

Dia mengatakan Heru yang berprofesi sebagai pengacara melaporkan dugaan penganiayaan dan pengeroyokan.

"Penganiayaan itu dialami oleh anaknya Inisialnya KP, umurnya 18 tahun. Anaknya terkena hantaman batu besar  di tempat kerjanya itu, di wilayah Babarsari. Itu rukonya atau tempat kerjanya ini, beberapa kaca pecah," ucapnya.

Polda DIY, lanjut Yuliyanto akan segera menindaklanjuti laporan tersebut.

"Jadi, adanya laporan ini, kita akan segera menindaklanjuti laporan ini. Untuk dilakukan penegakan hukum kepada orang-orang yang melakukan. Memang di dalam LP ini, pelakunya atau terlapornya masih dalam lidik sehingfa bisa saya katakan, terlapor itu tidak dikenal oleh pelapor maupun anaknya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Yogyakarta
Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Yogyakarta
Ingin Sampaikan Aspirasi Warga soal Pilkada, Gerindra Sleman Berencana Bertemu Erina Gudono

Ingin Sampaikan Aspirasi Warga soal Pilkada, Gerindra Sleman Berencana Bertemu Erina Gudono

Yogyakarta
Pasar Terban Yogyakarta Direvitalisasi, Pedagang Pindah ke Shelter

Pasar Terban Yogyakarta Direvitalisasi, Pedagang Pindah ke Shelter

Yogyakarta
Bunuh Mantan Pacar karena Cemburu, Pria di Bantul Mengaku Masih Cinta

Bunuh Mantan Pacar karena Cemburu, Pria di Bantul Mengaku Masih Cinta

Yogyakarta
Bawa Bom Molotov, Remaja Belasan Tahun di Bantul Ditangkap

Bawa Bom Molotov, Remaja Belasan Tahun di Bantul Ditangkap

Yogyakarta
Bus Berpenumpang Tujuan Pati Hangus Terbakar di Ring Road Barat Yogyakarta

Bus Berpenumpang Tujuan Pati Hangus Terbakar di Ring Road Barat Yogyakarta

Yogyakarta
Basarnas Sebut Jasad di Bantul merupakan Warga Kota Yogyakarta yang Hilang di Kali Code

Basarnas Sebut Jasad di Bantul merupakan Warga Kota Yogyakarta yang Hilang di Kali Code

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Lebat

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Petir

Yogyakarta
Kekurangan pegawai, Pemkab Sleman akan Buka Lowongan CPNS dan PPPK

Kekurangan pegawai, Pemkab Sleman akan Buka Lowongan CPNS dan PPPK

Yogyakarta
Telaga Jonge di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Telaga Jonge di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Yogyakarta
2 Balon Udara Kembali Mendarat di Gunungkidul

2 Balon Udara Kembali Mendarat di Gunungkidul

Yogyakarta
Saat Listrik di Gunungkidul Padam akibat Balon Udara Liar..

Saat Listrik di Gunungkidul Padam akibat Balon Udara Liar..

Yogyakarta
Ratusan Wisatawan di Malioboro Kena Tegur Jogobaran Selama Libur Lebaran, Mengapa?

Ratusan Wisatawan di Malioboro Kena Tegur Jogobaran Selama Libur Lebaran, Mengapa?

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com