Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ASN Sulsel Terlibat Khilafatul Muslimin, Pemprov Lakukan Pendataan

Kompas.com - 28/06/2022, 20:11 WIB
Hendra Cipto,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) saat ini masih melakukan pendataan terkait keterlibatan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam Khilafatul Muslimin.

Kabag Humas Pemprov Sulsel, Sultan Rakib yang dikonfirmasi, Selasa (28/6/2022), tidak membantah jika banyak ASN terlibat dalam organisasi terlarang itu. Hanya saja, dia belum mengetahui jumlahnya.

"Belum kami terima datanya, karena tadi kami tadi konfirmasi sama Kesbangpol (Badan Kesatuan Bangsa dan Politik) Sulsel mereka belum menerima data itu," katanya.

Terkait masalah ASN terlibat dalam kelompok terlarang Khilafatul Muslimin, Sultan mengatakan jika hal itu menjadi preseden buruk. Dia mengatakan ke depan hal-hal seperti ini tak boleh terjadi lagi.

"Tapi untuk kepentingan klarifikasi harus dilihat dulu lagi ASN dari mana saja, karena ini sifatnya kasuistik," katanya.

Baca juga: Eks Pengurus Khilafatul Muslimin Bandar Lampung Serahkan Atribut dan Kartu Anggota

Sultan mengaku, jika Pemprov Sulsel sudah mengambil langkah pencegahan terhadap ajaran-ajaran yang menyimpang di tengah masyarakat.

"Kebangpol kerja sama dengan Forum Komunikasi Antar Umat Beragam (FKUB) Sulsel, Kanwil Depag, stake holder dan lainnya  yang dianggap penting untuk melakukan pencegahan. Jika sudah ada tanda tanda atau ada tercium hal hal mencurigakan, maka Kesbangpol pasti akan berkoordinasi dengan Pemkab atau Pemkot se Sulsel dan pihak terkait lainnya untuk mengambil langkah selanjutnya," jelasnya.

Diketahui belakangan, anggota organisasi terlarang Khilafatul Muslimin di Sulawesi Selatan berasal dari berbagai latar belakang pekerjaan, salah satunya ASN.

Mereka direkrut dengan cara menyerahkan KTP, kemudian dibaiat. Pergerakan mereka cukup tertutup. Sehingga tak ada aktivitas organisasi tersebut yang menonjol.

Kelompok Khilafatul Muslimin ini mempunyai pemikiran untuk mengganti Pancasila. Dari paham yang dianut, mereka tak percaya dengan sistem pemerintahan.

Aktivitas organisasi ini terbongkar di pondok Khilafatul Muslimin, Kabupaten Maros yang sudah resmi ditutup. Seluruh santrinya sudah dipulangkan.

Aparat Polda Sulsel pun telah menangkap Ketua dan Sekretaris kelompok Khilafatul Muslimin Sulsel di Kabupaten Maros. Keduanya telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat pasal 14 dan atau pasal 15 UU nomor 1 tahun 1946 tentang KUHPidana dan UU Nomor 17 Tahun 2017 tentang Ormas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Langka, Gunungkidul Tambah Stok Elpiji 3 Kilogram, Harga Tembus Rp 25.000

Sempat Langka, Gunungkidul Tambah Stok Elpiji 3 Kilogram, Harga Tembus Rp 25.000

Yogyakarta
Siap Maju Pilkada Yogyakarta, Mantan Wali Kota Heroe Poerwadi Sudah Cari Calon Pendamping

Siap Maju Pilkada Yogyakarta, Mantan Wali Kota Heroe Poerwadi Sudah Cari Calon Pendamping

Yogyakarta
Maju Independen di Pilkada Yogyakarta, Bakal Calon Harus Kantongi 27.000 Dukungan

Maju Independen di Pilkada Yogyakarta, Bakal Calon Harus Kantongi 27.000 Dukungan

Yogyakarta
Eks Direktur Perusahaan yang Jadi DPO Polda Jatim Berstatus Dosen UGM

Eks Direktur Perusahaan yang Jadi DPO Polda Jatim Berstatus Dosen UGM

Yogyakarta
Seorang Perempuan Curi Uang Rp 81 Juta di Bantul, Duitnya Langsung Disetorkan ke Bank

Seorang Perempuan Curi Uang Rp 81 Juta di Bantul, Duitnya Langsung Disetorkan ke Bank

Yogyakarta
Penyebab Terbakarnya Bus Tujuan Pati di Ring Road Barat Yogyakarta, Kerugian Ditaksir Rp 460 Juta

Penyebab Terbakarnya Bus Tujuan Pati di Ring Road Barat Yogyakarta, Kerugian Ditaksir Rp 460 Juta

Yogyakarta
Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Yogyakarta
Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Usai Dibuka Fungsional untuk Mudik, Tol Solo-Yogya Kembali Ditutup

Yogyakarta
Ingin Sampaikan Aspirasi Warga soal Pilkada, Gerindra Sleman Berencana Bertemu Erina Gudono

Ingin Sampaikan Aspirasi Warga soal Pilkada, Gerindra Sleman Berencana Bertemu Erina Gudono

Yogyakarta
Pasar Terban Yogyakarta Direvitalisasi, Pedagang Pindah ke Shelter

Pasar Terban Yogyakarta Direvitalisasi, Pedagang Pindah ke Shelter

Yogyakarta
Bunuh Mantan Pacar karena Cemburu, Pria di Bantul Mengaku Masih Cinta

Bunuh Mantan Pacar karena Cemburu, Pria di Bantul Mengaku Masih Cinta

Yogyakarta
Bawa Bom Molotov, Remaja Belasan Tahun di Bantul Ditangkap

Bawa Bom Molotov, Remaja Belasan Tahun di Bantul Ditangkap

Yogyakarta
Bus Berpenumpang Tujuan Pati Hangus Terbakar di Ring Road Barat Yogyakarta

Bus Berpenumpang Tujuan Pati Hangus Terbakar di Ring Road Barat Yogyakarta

Yogyakarta
Basarnas Sebut Jasad di Bantul merupakan Warga Kota Yogyakarta yang Hilang di Kali Code

Basarnas Sebut Jasad di Bantul merupakan Warga Kota Yogyakarta yang Hilang di Kali Code

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Lebat

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com