Setelah sekolah kembali dibuka, Jumiran mengaku bisa menjual lebih dari 30 biji pistol mainan.
Satu jepretan berukuran paling besar dia jual Rp 5.000. Untuk ukuran kecil dijual kisaran Rp 3.000.
Untuk bahan bambunya sendiri, Jumiran mengaku membeli satu paket seharga Rp 60.000.
"Sejak kecil sudah bisa buat, ini bambunya beli di Madiun masih banyak, satu paket Rp 60.000," ujarnya.
Jumiran sempat mencontohkan merangkai pistol mainan bambu itu hanya dalam waktu lebih kurang 15 menit.
Awalnya Jumiran memotong bambu berdiameter kecil menjadi beberapa ukuran. Selanjutnya, bambu-babu itu disusun mirip pistol dan diikat dengan menggunakan karet gelang.
Namun demikian, ayah yang memiliki tiga anak itu harus bersabar. Pasalnya, semenjak libur sekolah, pistol jepretan Jumiran hanya laku 7-11 biji.
Namun, Jumiran mengaku harus tetap semangat untuk membiayai sekolah anak bungsunya.
"Anak saya ada tiga, yang nomor 3 masih sekolah SMK, itupun gratis sekolahnya, kalau tidak saya tidak tahu bagaimana lagi," terangnya.
"Masih bekerja yang penting halal, soalnya tidak punya sawah di kampung, bisanya ya ini (berjualan)," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul: Kisah Jumiran Warga Caruban yang Jualan Pistol Mainan dari Bambu di Sragen, Dulu Pernah Jualan Brem
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.