Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub Budi Karya Sumadi Terima Gelar Doktor Kehormatan dari UGM

Kompas.com - 23/05/2022, 14:42 WIB
Wijaya Kusuma,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menerima anugerah gelar doktor kehormatan (doctor honoris causa) dari Universitas Gadjah Mada (UGM).

Penganugerahan gelar ini dilaksanakan di Balai Senat Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Senin (23/05/2022).

Keputusan penganugerahan gelar doktor kehormatan kepada Budi Karya Sumadi tertuang dalam Surat Keputusan Rektor Universitas Gadjah Mada nomor 483/UN1.P/KPT/HUKOR/ 2022.

Baca juga: Budi Karya Resmikan Uji Coba Kendaraan Listrik Tanpa Awak Pertama di Indonesia

Penganugerahan ijazah doktor honoris causa ini diserahkan langsung oleh Rektor UGM Panut Mulyono.

Panut mengatakan, gelar doktor kehormatan kepada Budi diberikan atas peran dan jasa dalam keilmuannya yang meliputi teknik rancang bangun dan perencanaan di bidang transportasi dalam merajut konektivitas Nusantara.

"Beliau memberikan intervensi intelektual dalam menjalankan tugasnya menghasilkan karya yang luar biasa secara berkelanjutan," ujar Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam keterangan tertulis Humas UGM, Senin (23/05/2022).

Panut menyampaikan, sistem transportasi yang yang dibangun Budi mampu menghubungkan wilayah yang luas dan berkelanjutan dengan memperhatikan aspek sosial dan ekonomi.

"Kita sepakat pembangunan transportasi bukan hanya dilakukan di pulau Jawa tapi di seluruh tanah air. Bukan hanya untuk pusat bisnis dan pemerintahan tetapi melapisi seluruh lapisan masyarakat baik yang berada di pinggiran maupun dari 3T," ucapnya.

Baca juga: Puji Terminal Mangkang Semarang, Menhub Budi Karya: Keren, Seperti Mal

Sarana dan prasarana yang dibangun oleh Budi sebagai Menteri Perhubungan mampu membuka aksesibilitas di daerah, meningkatkan konektivitas, mengurangi disparitas harga dan meningkatkan produktivitas serta pertumbuhan ekonomi yang lebih merata.

"Semoga dengan penganugerahan ini semakin meningkatkan pengabdian Bapak dalam memajukan transportasi Indonesia dan menjadi inspirasi bagi generasi penerus," ucapnya.

Budi dalam pidato penerimaan doktor kehormatan menyampaikan pidato yang berjudul "Merajut Konektivitas Nusantara Melalui Pembangunan Sistem Transportasi"

Dia menjelaskan membangun infrastruktur transportasi bukan saja membangun bandara, pelabuhan, stasiun dan rel,serta terminal atau sekadar mengadakan pesawat, bus, kapal, dan kereta api.

Namun, juga membangun sistem keselamatan, keamanan, dan pelayanan yang akhirnya akan menciptakan harapan dan peradaban baru.

"Salah satu tujuan pembangunan infrastruktur transportasi adalah mendukung aspek kerakyatan. Transportasi juga turut mendorong perkembangan produk UMKM dengan memberikan akses kepada pelaku UMKM, baik di bandara, pelabuhan, terminal, maupun stasiun," tutur.

Baca juga: Datang ke Bengkel Kereta di Yogyakarta, Budi Karya Minta KAI Bisa Ikut Rawat MRT

Pada masa pandemi, kata Budi, Kementerian Perhubungan melaksanakan program padat karya di sejumlah daerah untuk mendukung masyarakat yang terdampak pandemi.

Kementerian Perhubungan juga melaksanakan program padat karya di sejumlah daerah untuk mendukung masyarakat yang terdampak pandemi.

Soal strategi pembiayaan kreatif sangat penting dalam masa krisis multidimensi.

Berbagai inovasi untuk mencari sumber pendanaan di luar APBN yaitu melalui kolaborasi dengan berbagai pihak dalam bentuk creative financing telah dilakukan oleh Kementerian Perhubungan.

Menurutnya, pemerintah bukan hanya sekadar melibatkan financing partner untuk membiayai pembangunan infrastruktur, tapi juga melibatkan strategic partner yang lebih ahli dalam konstruksi dan pemeliharaan infrastruktur.

"Yang lebih penting lagi adalah melibatkan operator yang dapat mengoperasikan infrastruktur transportasi secara optimum, sehingga dapat memberikan nilai tambah kepada masyarakat dan Pemerintah,” paparnya.

Baca juga: Menhub Budi Karya Ungkap 2 Beban di Jabar Saat Akhir Tahun 2021

Budi menyebutkan, infrastruktur transportasi yang masuk dalam skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU PPP) adalah 58 proyek, baik yang baru diajukan sampai yang sudah memasuki tahap financial close.

Skema KPBU yang telah selesai antara lain, pembangunan Pelabuhan Patimban yang merupakan kolaborasi dengan pihak Jepang, BUMN, dan swasta; pembangunan kereta Makassar-Parepare; dan pembangunan serta pengembangan bandar udara di Labuan Bajo.

"Selain itu, kami juga melakukan optimalisasi aset melalui Kerjasama Pemanfaatan atau KSP dan Kerjasama Operasi atau KSO Barang Milik Negara," tegasnya.

Bagi Budi, kepemimpinannya dalam mengemban amanah sebagai Menteri Perhubungan tidak lepas dari pengalamannya di bidang keilmuan arsitektur dan bekerja di korporasi dan managerial skill selama bekerja di perusahaan swasta.

Baca juga: Saat Menhub Klaim Fokus Layani Pengambilan Bagasi di Bandara, tetapi Penumpang Harus Tunggu 1,5 Jam...

Karenanya pendekatan arsitektur, perencanaan, bangunan, sistem transportasi dan kewilayahan selalu diaplikasikan dalam melaksanakan pekerjaan.

"Kearifan lokal menjadi inspirasi desain eksterior maupun interior dalam mengembangkan desain prasarana transportasi termasuk melibatkan karya seni dari seniman dalam negeri," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Yogyakarta
Hari Jadi Gunungkidul Berubah dari 27 Mei Menjadi 4 Oktober

Hari Jadi Gunungkidul Berubah dari 27 Mei Menjadi 4 Oktober

Yogyakarta
Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Yogyakarta
Sakit Setelah Latihan Bela Diri, Mahasiswa di Sleman Meninggal

Sakit Setelah Latihan Bela Diri, Mahasiswa di Sleman Meninggal

Yogyakarta
May Day 2024, Buruh Perempuan di Jateng Tuntut Perlindungan dari Negara

May Day 2024, Buruh Perempuan di Jateng Tuntut Perlindungan dari Negara

Yogyakarta
Cerita Buruh DIY yang Tak Bisa Beli Rumah: Gaji Kecil, Harga Hunian Gila-gilaan

Cerita Buruh DIY yang Tak Bisa Beli Rumah: Gaji Kecil, Harga Hunian Gila-gilaan

Yogyakarta
'May Day', Buruh di Yogyakarta Tuntut Perumahan Murah, Subsidi Transportasi, dan soal Pendidikan

"May Day", Buruh di Yogyakarta Tuntut Perumahan Murah, Subsidi Transportasi, dan soal Pendidikan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Kronologi Demo Warga di Pendapa Bupati Banjarnegara Ricuh, 12 Orang Luka-luka

Kronologi Demo Warga di Pendapa Bupati Banjarnegara Ricuh, 12 Orang Luka-luka

Yogyakarta
Buka Pendaftaran Pilkada, Demokrat Gunungkidul Ingin Ada Calon Perempuan

Buka Pendaftaran Pilkada, Demokrat Gunungkidul Ingin Ada Calon Perempuan

Yogyakarta
Arti 3 Semboyan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Trilogi yang Dicetuskan Bapak Pendidikan Indonesia

Arti 3 Semboyan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Trilogi yang Dicetuskan Bapak Pendidikan Indonesia

Yogyakarta
Soal Langkah Setelah Pilpres, Mahfud MD: Ya Kita Lihat, Semua Perkembangan Kan Dinamis

Soal Langkah Setelah Pilpres, Mahfud MD: Ya Kita Lihat, Semua Perkembangan Kan Dinamis

Yogyakarta
Soal Tewasnya Brigadir RAT, Mahfud MD: Informasi yang Bisa Dibuka ke Publik Jangan Ditutupi

Soal Tewasnya Brigadir RAT, Mahfud MD: Informasi yang Bisa Dibuka ke Publik Jangan Ditutupi

Yogyakarta
Cerita Perjalanan Karier, Mahfud MD: Ikut Pilpres Kalah, Ya Sudah 'Move On'

Cerita Perjalanan Karier, Mahfud MD: Ikut Pilpres Kalah, Ya Sudah "Move On"

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com