Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Finis Tercepat, Atlet Balap Sepeda Asal Semarang Sabet Emas di SEA Games 2021: Bahagia, Target Tercapai

Kompas.com, 16 Mei 2022, 16:49 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Tiara Andini Prastika, atlet balap sepeda MTB-Downhill asal Semarang, Jawa Tengah, berhasil meraih emas untuk Indonesia di SEA Games Vietnam 2021, Minggu (15/5/2022).

Tiara mencatatkan waktu tercepat dengan 3 menit 31,531 detik di lintasan sejauh 2,01 kilometer di Hoa Binh Gymnastic.

Kemenangan itu, bagi Tiara, menjadi istimewa dan mengobati kegagalannya di ajang SEA Games 2019 di Filipina pada 2019 hanya meraih medali perak.

Saat itu, perempuan kelahiran 1996 itu finis di belakang pebalap Filipina Lea Denise Belgira.

Baca juga: Raih Medali Emas, Atlet Sepeda Tiara Andini Bakal Beri Bonusnya untuk Mereka...

"Rasanya bahagia dan bangga karena target medali emas tercapai. Ini memang penantian yang cukup panjang, tetapi sejak persiapan setahun terakhir saya yakin saya mampu,” kata Tiara dalam keterangan tertulis, Minggu, dilansir dari Antara. Minggu (15/5/2022). 

"Pada awal start agak gerimis dan sempat slip sedikit. Beruntung saya bisa kontrol. Treknya sendiri kan lintasannya sempit, tapi saya mampu melewatinya dan akhirnya tampil tercepat," tambahnya.

Baca juga: Cerita Yudha, Pelajar SMP Gowes 250 Km untuk Bertemu Ganjar, Mengku Ingin Jadi Atlet Sepeda

Pebalap kelas dunia

Pelatih timnas balap sepeda Indonesia untuk SEA Games 2019 Dadang Haries Poernomo (kiri dari arah pembaca) dan atlet balap sepeda nomor downhill Tiara Andini Prastika (kanan) saat pelepasan timnas balap sepeda menuju Filipina, Selasa (26/11/2019). Kompas.com/Josephus Primus Pelatih timnas balap sepeda Indonesia untuk SEA Games 2019 Dadang Haries Poernomo (kiri dari arah pembaca) dan atlet balap sepeda nomor downhill Tiara Andini Prastika (kanan) saat pelepasan timnas balap sepeda menuju Filipina, Selasa (26/11/2019).
 

Dilansir dari parapuan.co, Tiara merupakan puteri ketiga dari pasangan Maruto Heru Prabowo dan Dwi Heri Sucianti Kasmo.

Sebelum terjun ke balap sepeda downhill, Tiara sendiri sudah berlatih balap sepeda road race.

Lalu, pada tahun 2012, ada lomba balap balap sepeda downhill yang digelar di trek tak jauh dari kediamannya di Kota Semarang.

Tiara mencoba mengikuti perlombaan itu dan hasilnya mampu meraih juara ketiga. Sejak saat itu, Tiara memilih balap sepeda downhill karena lebih menantang.

“Tahun depannya saya lebih tertantang masuk kelompok elite. Saat pertama kali masuk cabang sepeda downhill, saya dilatih almarhum Pak Diro,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Setelah itu, Tiara terus mengasah dan mencoba mengikuti setiap perlombaan MTB-Downhill.

Akhirnya, sederert prestasi berhasil diraihnya, mulai dari Juara Nasional Downhill 2017, medali emas Asian Games 2018, hingga medali perak di PON Jabar 2016.

Ikon atlet putri MTB-Downhill

Atlet Balap Sepeda Indonesia Tiara Andini Prastika tampil di Seeding Run nomor Women Elite Downhill pada Asian Games ke-18 Tahun 2018 di Khe Bun Hill, Subang, Jawa Barat, Senin (20/8/2018).ANTARA FOTO/AJI WISNU NOVIANTO Atlet Balap Sepeda Indonesia Tiara Andini Prastika tampil di Seeding Run nomor Women Elite Downhill pada Asian Games ke-18 Tahun 2018 di Khe Bun Hill, Subang, Jawa Barat, Senin (20/8/2018).

Sementara itu, Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari mengapresiasi perjuangan dan prestasi para atlet, khususnya Tiara dan pengurus PB Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI).

Dirinya mengatakan, prestasi yang diraih Tiara diharapkan memacu semangat para atlet muda lainnya.

“Tiara kini sudah menjadi ikon baru di nomor putri downhill putri dan harapan kami tentu akan banyak lagi bermunculan atlet-atlet Indonesia untuk regenerasi yang bisa membawa Merah Putih menembus panggung dunia,” kata Okto, dilansir dari Antara.

(Penulis : Annisa Nurfadila Putri | Editor : Aloysius Gonsaga AE)/ Antara/Parapuan.co

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau