Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalurahan di Bantul Ini Kelola Sampah Mandiri, Per Bulan Bisa Dapat Rp 7 Juta

Kompas.com - 13/05/2022, 20:07 WIB
Markus Yuwono,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Upaya untuk tempat pengelolaan sampah (TPS) mandiri sudah dilakukan Kalurahan Guwosari, Kapanewon Pajangan, Bantul, DI Yogyakarta, sejak 2019 lalu.

Pengelolaan sampah 3 R yakni Reuse, Reduce, dan Recycle ini disebut TPS 3R Go-Sari.

Plt Direktur BUMDes Guwosari Muhammad Iqbal (37) mengatakan, TPS 3R Go-Sari diinisiasi lurah Guwosari karena melihat permasalahan sampah di wilayahnya, selain itu mempersiapkan peningkatan sampah setelah rencana berdirinya kampus.

Baca juga: TPST Piyungan Dibuka, 700 Ton Sampah Diangkut dari Kota Yogyakarta

Go-Sari berdiri di Pedukuhan Bungsing, Kalurahan Guwosari, Kapanewon Pajangan, Kabupaten Bantul, sudah ada sejak tiga tahun lalu.

"Sejak dini kita sudah bisa mengolah sampah dan kalau ada timbunan sampah lebih besar sudah siap," kata Iqbal kepada wartawan di lokasi TPS 3 R Go-Sari, Jumat (13/5/2022).

Tergolong baru, TPS 3 R Go-Sari memiliki kendala di awal pendirian mulai dari SDM yang tidak berpengalaman untuk memilah sampah, hingga kesadaran masyarakat untuk memilah sampah untuk di daur ulang.

Seiring berjalannya waktu, pihaknya berupaya memecahkan masalah itu, salah satunya menggandeng pihak pengepul swasta.

"Sampai akhirnya, ini (TPS 3R Go-Sari) berdiri pada 2019 dan 15 Desember 2021 kita sudah tidak buang sampahnya ke (TPST) Piyungan," ucap Iqbal.

Setiap hari mereka mengolah 2 ton sampah yang berasal dari masyarakat, dilakukan pemilahan sampah yang laku dijual.

Baca juga: Baru Diresmikan 3 Bulan Lalu, Skatepark di Creative Center Bekasi Dicoret-coret dan Penuh Sampah

"Pertama (sampah organik) dijadikan (pakan) maggot, pupuk kompos, (ada juga) dijual rongsok dan untuk residunya kita bakar dengan mesin insinerator yang ramah lingkungan," kata Iqbal

Maggot dijual ke peternak, untuk sampah yang laku dijadikan rongsokan bisa dijual. Untuk sampah basah bisa digunakan sebagai pupuk kompos.

Iqbal menyebut selain bisa mengurangi sampah yang dibuang ke TPST Piyungan, penghasilannya bisa mencapai Rp 4 juta sampai Rp 7 juta per bulan dari hasil mengolah sampah. Dengan penghasilan tersbut bisa menutup operasional Go-Sari.

"Saat ini sekitar 30 persen sampah di Guwosari sudah terselesaikan dengan rata-rata per hari 2 ton sampah yang kita olah. Kalau seluruh masyarakat Guwosari masuk di kita per bulan terget bisa Rp 50 juta. Sekarang rata-rata masih Rp 7 juta sampai Rp 10 juta," kata dia.

Selain mengelola sampah, pihaknya juga memberikan pelatihan kepada siapa saja yang ingin belajar.

Pengelolaan sampah hingga zero waste ini diharapkan mampu dikembangkan semua kalangan.

Baca juga: GOR Kota Tangerang Sempat Kebanjiran, Wali Kota: Banyak Sampah di Drainase

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 9 Desember 2023: Cerah dan Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 9 Desember 2023: Cerah dan Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Ratusan Anak di Kota Yogyakarta Terpapar Pneumonia Sepanjang 2023, Dinkes Sebut Fatalitasnya Rendah

Ratusan Anak di Kota Yogyakarta Terpapar Pneumonia Sepanjang 2023, Dinkes Sebut Fatalitasnya Rendah

Yogyakarta
Lansia yang Sudah Tidak Mendengar Tewas Disambar Kereta Api Saat Menyeberang

Lansia yang Sudah Tidak Mendengar Tewas Disambar Kereta Api Saat Menyeberang

Yogyakarta
Sleman Targetkan 300.000 Kunjungan Wisatawan Saat Libur Nataru

Sleman Targetkan 300.000 Kunjungan Wisatawan Saat Libur Nataru

Yogyakarta
Penyidik Kejati DIY Terbatas, Penetapan Tersangka Kasus Mafia Tanah Dilakukan Bertahap

Penyidik Kejati DIY Terbatas, Penetapan Tersangka Kasus Mafia Tanah Dilakukan Bertahap

Yogyakarta
Beredar Kabar PSI Minta Maaf Langsung soal Ade Armando, Sultan: Ndak Ada

Beredar Kabar PSI Minta Maaf Langsung soal Ade Armando, Sultan: Ndak Ada

Yogyakarta
3 Siswa MTs Asal Solo Terseret Ombak Pantai Parangtritis, 1 Korban Belum Ditemukan

3 Siswa MTs Asal Solo Terseret Ombak Pantai Parangtritis, 1 Korban Belum Ditemukan

Yogyakarta
Kejati Tetapkan Jogoboyo Caturtunggal Tersangka Kasus Mafia Tanah Kas Desa

Kejati Tetapkan Jogoboyo Caturtunggal Tersangka Kasus Mafia Tanah Kas Desa

Yogyakarta
Menteri ATR/BPN Berikan Sertifikat Tanah Kasultanan Kepada Sultan HB X

Menteri ATR/BPN Berikan Sertifikat Tanah Kasultanan Kepada Sultan HB X

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 8 Desember 2023: Pagi Berawan, Sore Hujan

Prakiraan Cuaca di Yogyakarta Hari Ini, 8 Desember 2023: Pagi Berawan, Sore Hujan

Yogyakarta
Warga Yogyakarta Bakar Ogoh-ogoh di Kantor KPU DIY

Warga Yogyakarta Bakar Ogoh-ogoh di Kantor KPU DIY

Yogyakarta
Bertemu Sekjen PSI Raja Juli, Sultan HB X: Saya Enggak Tahu Kalau Sekjen

Bertemu Sekjen PSI Raja Juli, Sultan HB X: Saya Enggak Tahu Kalau Sekjen

Yogyakarta
Lihat Tanahnya Dipatok untuk Jalan Tol, Warga Kulon Progo: Rasanya Kurang Enak

Lihat Tanahnya Dipatok untuk Jalan Tol, Warga Kulon Progo: Rasanya Kurang Enak

Yogyakarta
Ade Armando Kembali Dilaporkan ke Polda DIY

Ade Armando Kembali Dilaporkan ke Polda DIY

Yogyakarta
10 Tukang Curi Tiang Fiber Optik di Kulon Progo, Mengaku untuk Ongkos Pulang ke Jabar

10 Tukang Curi Tiang Fiber Optik di Kulon Progo, Mengaku untuk Ongkos Pulang ke Jabar

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com