Salin Artikel

Kalurahan di Bantul Ini Kelola Sampah Mandiri, Per Bulan Bisa Dapat Rp 7 Juta

Pengelolaan sampah 3 R yakni Reuse, Reduce, dan Recycle ini disebut TPS 3R Go-Sari.

Plt Direktur BUMDes Guwosari Muhammad Iqbal (37) mengatakan, TPS 3R Go-Sari diinisiasi lurah Guwosari karena melihat permasalahan sampah di wilayahnya, selain itu mempersiapkan peningkatan sampah setelah rencana berdirinya kampus.

Go-Sari berdiri di Pedukuhan Bungsing, Kalurahan Guwosari, Kapanewon Pajangan, Kabupaten Bantul, sudah ada sejak tiga tahun lalu.

"Sejak dini kita sudah bisa mengolah sampah dan kalau ada timbunan sampah lebih besar sudah siap," kata Iqbal kepada wartawan di lokasi TPS 3 R Go-Sari, Jumat (13/5/2022).

Tergolong baru, TPS 3 R Go-Sari memiliki kendala di awal pendirian mulai dari SDM yang tidak berpengalaman untuk memilah sampah, hingga kesadaran masyarakat untuk memilah sampah untuk di daur ulang.

Seiring berjalannya waktu, pihaknya berupaya memecahkan masalah itu, salah satunya menggandeng pihak pengepul swasta.

"Sampai akhirnya, ini (TPS 3R Go-Sari) berdiri pada 2019 dan 15 Desember 2021 kita sudah tidak buang sampahnya ke (TPST) Piyungan," ucap Iqbal.

Setiap hari mereka mengolah 2 ton sampah yang berasal dari masyarakat, dilakukan pemilahan sampah yang laku dijual.

"Pertama (sampah organik) dijadikan (pakan) maggot, pupuk kompos, (ada juga) dijual rongsok dan untuk residunya kita bakar dengan mesin insinerator yang ramah lingkungan," kata Iqbal

Maggot dijual ke peternak, untuk sampah yang laku dijadikan rongsokan bisa dijual. Untuk sampah basah bisa digunakan sebagai pupuk kompos.

Iqbal menyebut selain bisa mengurangi sampah yang dibuang ke TPST Piyungan, penghasilannya bisa mencapai Rp 4 juta sampai Rp 7 juta per bulan dari hasil mengolah sampah. Dengan penghasilan tersbut bisa menutup operasional Go-Sari.

"Saat ini sekitar 30 persen sampah di Guwosari sudah terselesaikan dengan rata-rata per hari 2 ton sampah yang kita olah. Kalau seluruh masyarakat Guwosari masuk di kita per bulan terget bisa Rp 50 juta. Sekarang rata-rata masih Rp 7 juta sampai Rp 10 juta," kata dia.

Selain mengelola sampah, pihaknya juga memberikan pelatihan kepada siapa saja yang ingin belajar.

Pengelolaan sampah hingga zero waste ini diharapkan mampu dikembangkan semua kalangan.

"Bulan ini kita buka pendaftaran dan kita tutup 28 Mei. Pada 28 Mei ada pelatihan pengolahan sampah sampai zero waste di sini mulai jam 09.00 WIB sampai jam 16.00 WIB," kata Iqbal.

Lurah Guwosari Masduki Rahmad menambahkan, mereka merangkul pelapak swasta yang selama ini mengambil sampah di Kalurahan Guwosari.

Sehingga sampah yang tidak bisa dijual tidak dibuang ke TPST Piyungan tetapi dikelola TPS 3R Go-Sari.

"Sehingga tidak akan membebani lagi TPST Piyungan, dan ini akan mewujudkan cita-cita zero waste di tingkat Kalurahan dan kami tidak ingin mematikan rezeki pelapak swasta, malah kita ajak kolaborasi," kata Masduki.

Ke depan dia berharap pemerintah mendorong kalurahan mengelola sampah mandiri. Adapun yang dipersiapkan infrastruktur politik dan fisik.

Untuk infrastruktur politik seperti perdes, lingkungan siap tidak protes ada sampah, kalau infrastruktur fisik seperti tempat dan armadanya.

"Mengelola sampah ini sulit-sulit gampang. Mengingat banyak infrastruktur yang disiapkan," kata dia.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/05/13/200713378/kalurahan-di-bantul-ini-kelola-sampah-mandiri-per-bulan-bisa-dapat-rp-7

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke