Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Yogyakarta Siapkan Lahan Seluas 2 Hektar untuk Pengolahan Sampah

Kompas.com - 12/05/2022, 13:00 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menyiapkan lahan seluas 2 hektar untuk difungsikan sebagai lokasi pengolahan sampah.

Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyebut, lahan pengolahan sampah yang akan dibangun oleh Pemkot Yogyakarta harus sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

"Kawasan sampah sesuai RTRW DIY. Itu ada di Bantul. Jadi kita mengikuti sana kita nggak bisa bangun di luar RTRW sampah. Sekarang luasannya sekitar 2 hektar," katanya, Kamis (12/5/2022).

Baca juga: Pemkot Yogyakarta Butuh Waktu Satu Pekan untuk Angkut Sampah yang Menumpuk

Pihaknya juga telah berkomunikasi dengan warga sekitarnya. Dia berharap tidak terjadi penolakan oleh warga, karena Pemkot Yogyakarta membangun tempat pengolahan bukan untuk pembuangan sampah.

"Kita sudah komunikasi dengan penduduk setempat dan Insya Allah sudah tidak ada masalah karena di sana tidak dibuang tapi diolah, sehingga tidak akan terjadi penumpukan seperti ini. Artinya nanti kita bisa buat pengolahan pembuangan," bebernya.

Dia berharap pengolahan sampah Kota Yogyakarta dapat digunakan pada tahun depan.

"Tahun depan Insya Allah jalan. Sekarang pengadaan, untuk pembayaran tahun depan. Sekaligus untuk pelaksanaan,"imbuh dia.

Disinggung soal anggaran yang dibutuhkan, Heroe mengaku tidak mengetahui secara pasti. Menurut perkiraannya anggaran yang digelontorkan untuk membuat generator sampah anorganik sebesar Rp 15 miliar.

"Saya enggak begitu hafal tapi kita ada yang peralatan generator anorganik itu ada yang sampai Rp 15 miliar kapasitas antara 40-50 ton," katanya.

Heroe menambahkan sampah di Kota Yogyakarta sudah melalui proses pengolahan tetapi kapasitasnya masih kecil.

"Kita memang nantinya akan membangun tempat pengolahan sampah sendiri untuk Kota Yogyakarta," katanya.

Dia mengatakan pembangunan tersebut menggunakan anggaran milik pemerintah kota. Hal ini berbeda dengan beberapa kota besar lain seperti Surabaya, Makassar, Bekasi, Solo, dan Semarang yang dijadikan pilot projek pemerintah pusat dalam pengelolaan sampah untuk dijadikan tenaga listrik.

"Nah kita kebetulan tidak menjadi pilot projek. Sehingga kita harus membangun sendiri dengan anggaran yang memang cukup besar untuk bisa mengolah menjadi energi listrik," katanya.

Selain diolah menjadi energi listrik, sampah juga masih bisa dimanfaaatkan untuk hal lainnya. Salah satunya dengan pemisahan sampah organik dan anorganik. 

"Termasuk pemisahan organik dan anorganik nanti kan pengolahannya itu. Yang anorganik nanti kita olah menjadi batako dan segala macam. Yang organik nanti bisa diolah menjadi pupuk sampai makan ikan dan segala macam," jelas Heroe.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

30 Kilogram Bahan Petasan di Bantul Disita, 3 Orang Ditangkap

30 Kilogram Bahan Petasan di Bantul Disita, 3 Orang Ditangkap

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Ratusan Hewan di Gunungkidul Divaksinasi Antraks

Yogyakarta
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jawa Tengah, 29 Maret 2024

Yogyakarta
Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta Peringkat Empat Tujuan Mudik Lebaran, Polda DIY Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Yogyakarta
Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Kantor Disnakertrans DIY Digeruduk Massa, Didesak soal Penerbitan SE Gubernur untuk THR bagi Ojol dan PRT

Yogyakarta
Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Saat Ganjar Pranowo Resmi Ber-KTP Sleman...

Yogyakarta
Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Jelang Lebaran, Polres Gunungkidul Siapkan Satgas Ganjal Ban

Yogyakarta
Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Analisis Gempa Magnitudo 5,0 di Gunungkidul Hari Ini, Dirasakan hingga Pacitan dan Trenggalek

Yogyakarta
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Gunungkidul, Tak Berpotensi Tsunami

Yogyakarta
Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, 'Ngeyel' Bakal Dicopot

Organda DIY Larang Bus Pasang Klakson Telolet, "Ngeyel" Bakal Dicopot

Yogyakarta
Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Fakta di Balik Fenomena Munculnya Gundukan Lumpur di Grobogan Pascagempa Tuban

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com