Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kereta Kelinci di Boyolali Kecelakaan, Seorang Perempuan dan Bocah 4 Tahun Tewas, Ini Kronologinya

Kompas.com - 11/05/2022, 18:22 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Kereta wisata atau kereta kelinci mengalami kecelakaan di Dukuh Dawung, Desa Sempu, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (11/5/2022).

Kejadian itu mengakibatkan dua orang penumpang meninggal dunia di tempat, dan belasan orang lainnya mengalami luka-luka.

Adapun korban meninggal merupakan perempuan berumur 32 tahun dan anak laki-laki berusia 4 tahun.

Baca juga: Sopir Kereta Kelinci yang Terperosok ke Parit dan Tewaskan 2 Orang Jadi Tersangka

Informasi yang dihimpun di lokasi, kecelakaan ini bermula dari kereta kelinci yang melaju dari barat ke utara.

Baca juga: Kereta Kelinci di Madiun Terperosok ke Parit, 2 Tewas, Salah Satunya Bocah 7 Tahun

Kereta kelinci yang sebelumnya sudah mengalami kendala pada mesin kemudian terperosok saat akan berbelok di jalan yang menikung.

Kereta kelinci yang melaju cukup kencang itu kemudian menerjang parit ladang yang lebih rendah lalu terbalik di sebuah ladang.

Seluruh penumpang terjatuh dan ada yang terpental.

Budiawan (25), salah satu warga yang saat kejadian berada tak jauh dari lokasi mengatakan, kereta kelinci itu melaju cukup kencang.

Sesampainya di lokasi kejadian, kereta Kelinci itu kemudian terperosok ke dalam ladang lalu terbalik.

"Tadi sebelum kejadian ini, saya sempat dengar suara ramai meriah dari anak-anak yang menumpangi kereta kelinci itu, tapi sesaat kemudian terdengar suara benturan keras," katanya, dikutip dari Tribun Solo.

Budiawan langsung mendatangi lokasi kejadian. Dia melihat ada korban yang tertimpa badan kereta kelinci.

"Saya mau angkat, tapi tidak kuat. Kemudian nunggu warga yang lain dan akhirnya bisa terangkat," jelasnya.

Kasat Lantas Polres Boyolali, AKP Abdul Mufid yang turun langsung ke lokasi kejadian mengatakan, kecelakaan tunggal kereta kelinci ini masih dalam penyelidikan.

 

Hendak berwisata

Hanya saja, dari informasi, rombongan wisatawan ini diketahui bertolak dari Klego menuju Bandara Adi Soemarmo, Ngemplak, untuk berwisata.

Mereka memilih jalan pintas di perkampungan dan kebun jati di Dusun Sempu, Andong.

Saat melintasi jalan tersebut, kereta kelinci mengalamai mogok di tengah jalan.

Beberapa orang penumpang kereta itu kemudian mendorong kereta kelinci agar bisa melanjutkan perjalanan wisata.

"Awalnya kereta mogok, lalu di dorong. Ternyata terkendala gas terkunci dan sepur kelinci berjalan kencang dan lurus, lalu terbalik di tegalan," jelasnya.

Sementara itu, Kabid Pelayanan RSUD Waras Wiris Andong mengatakan, pihaknya menerima 12 pasien korban kecelakaan ini.

"Dua korban yang datang sudah dalam kondisi meninggal dunia, perempuan dan laki-laki. Yang perempuan itu umur 32 tahun dan yang laki-laki anak-anak usia 4 tahun," jelas dia.

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul: Kronologi Kereta Kelinci Maut di Boyolali : Hendak Wisata, Terjang Ladang, Penumpang Bergelimpangan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjamg Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjamg Hari

Yogyakarta
Museum Mini Sisa Hartaku di Yogyakarta: Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Mini Sisa Hartaku di Yogyakarta: Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Yogyakarta
Enggan Komentar soal Pilkada, Pj Walkot Yogyakarta: Saya Sendiko Dawuh

Enggan Komentar soal Pilkada, Pj Walkot Yogyakarta: Saya Sendiko Dawuh

Yogyakarta
Bus Rombongan Halalbihalal Ditabrak Truk di Kulon Progo, Penumpang: Padahal Sejam Lagi Sampai

Bus Rombongan Halalbihalal Ditabrak Truk di Kulon Progo, Penumpang: Padahal Sejam Lagi Sampai

Yogyakarta
Mobil Rumput Adu Banteng dengan 2 Motor, 1 Orang Tewas

Mobil Rumput Adu Banteng dengan 2 Motor, 1 Orang Tewas

Yogyakarta
Pemerintah DIY Pastikan Ganti Penjabat Bupati Kulon Progo dan Wali Kota Yogyakarta

Pemerintah DIY Pastikan Ganti Penjabat Bupati Kulon Progo dan Wali Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Truk Tabrak Bus Rombongan Halalbihalal, 2 Tewas, 10 Luka-luka

Truk Tabrak Bus Rombongan Halalbihalal, 2 Tewas, 10 Luka-luka

Yogyakarta
Anak Amien Rais Ikut Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui DPC PKB Kota Yogyakarta

Anak Amien Rais Ikut Penjaringan Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui DPC PKB Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Polemik UKT di UGM dan Pentingnya Mengawal Kebijakan...

Polemik UKT di UGM dan Pentingnya Mengawal Kebijakan...

Yogyakarta
TPA Regional Piyungan Ditutup, Bantul Klaim Siap Mengelola Sampah

TPA Regional Piyungan Ditutup, Bantul Klaim Siap Mengelola Sampah

Yogyakarta
KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com