Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah DI Yogyakarta Tegaskan Revitalisasi Alun-alun Utara Tidak Pakai Danais tapi Pakai Anggaran Keraton

Kompas.com - 18/04/2022, 16:51 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menegaskan, revitaslisasi Alun-alun utara yaitu berupa penggantian pasir tidak menggunakan anggaran dari Dana Keistimewaan.

Paniradya Pati Kaistimewa DIY, Aris Eko Nugroho mengatakan, revitaslisasi Alun-alun Kidul ini bertujuan untuk membersihkan tanah, yang nantinya diganti dengan pasir.

"Jadi kan membersihkan tanah yang ada di sana. Diganti pasir itu aja," kata dia ditemui di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Senin (18/4/2022).

Baca juga: Keraton Yogyakarta Ganti Pasir di Alun-alun Utara

Terkait anggaran yang digunakan untuk revitalsisasi ini, ia menegaskan tidak menggunakan dana keistimewaan. Revitaliasi Alun-alun Utara Yogyakarta menggunakan anggaran milik Keraton Yogyakarta sendiri.

"Anggaran dari Keraton Yogyakarta, bukan dana keistimewaan (danais). Jadi bukan danais bukan hibahnya danais, anggaran beliau (Sultan Hamengku Buwono X). Beliau yang tahu," katanya.

Aris menambahkan, revitalisasi alun-alun ini juga berkaitan denhan proses validasi sumbu filosofis dari UNESCO. Ia berharap kepada masyarakat untuk ikut mendukung dengan menjaga kawasan sumbu filosofis.

"Lah kan masyarakat bangun juga boleh. Fasad itu mau ngecat milik sendiri juga boleh. Gak ada larangan, mosok pakai danais tok ya entek (habis) danais nanti. Gak ada khususan sumbu filosofis pakai danais saja enggak. Justru kami berharap didukung masyarakat," kata dia.

Sebelumnya, Keraton Yogyakarta lakukan pemuliaan Alun-alun utara sejak 3 April 2022. Pemuliaan ialah mengganti pasir yang ada di Alun-alun Kidul Yogyakarta.

Penggantian pasir dirasa perlu dilakukan karena saat ini, kondisi alun-alun kurang ideal karena aktivitas yang dilakukan beberapa tahun terakhir, dan perlu perbaikan.

Baca juga: Alun-alun Utara dan Keraton Yogyakarta Dijual Virtual, Sultan Anggap Seperti Bermain Monopoli

Wakil Penghageng II Tepas Panitikisma Keraton Yogyakarta, KRT Suryo Satriyanto menjelaskan, karena banyaknya aktivitas tersebut, material asli penyusun alun-alun, pasir, tercampur benda lain.

"Kegiatan yang dilaksanakan di Alun-alun Utara sering tidak inline dengan kelestarian alun-alun ditambah lagi sistem drainase kurang memadai,” jelas Suryo Kamis (14/4/2022).

Suryo menambahkan, penggantian pasir Alun-alun utara ditargetkan selesai pada Juli 2022.

Ia berujar sejak pemuliaan dilakukan, terdapat tumpukan benda-benda yang tidak seharusnya berada di alun-alun seperti timbunan sampah, spanduk, hingga pondasi beton untuk kegiatan temporer yang pernah digelar di alun-alun.

“Oleh karenanya, mengembalikan tanah alun-alun utara ke material aslinya yakni pasir, sangat penting untuk menjaga kemuliaan serta kelestarian alun-alun sebagaimana mestinya,” tambahnya.

Adapun pasir yang akan digunakan untuk mengganti tersebut merupakan pasir yang berasal dari tanah Kasultanan dan telah melalui proses pemilihan dan pertimbangan tim di internal Kasultanan.

Baca juga: Alun-alun Utara Yogyakarta Dijual di Next Earth, Ini Penjelasan Pakar Telematika

“Sebelum melakukan proses penggalian, kami juga sudah melakukan rapat koordinasi dengan berbagai instansi serta dinas terkait maupun masyarakat di sekitar lokasi pengambilan pasir,” imbuh dia.

Lebih lanjut, Suryo menjelaskan, pasir yang telah dipilih tersebut menggantikan material yang saat ini berada di Alun-alun Utara.

“Prosesnya dilakukan bergantian, kami menukar material yang ada di Alun-alun dengan pasir yang telah kami pilih. Selanjutnya, material dari Alun-alun Utara tersebut kami gunakan untuk menutup bekas galian pasir di wilayah pengambilan pasir.” katanya.

Menurut dia proses pemuliaan ini juga merupakan langkah Keraton Yogyakarta dalam merawat aset-aset Kagungan Dalem sekaligus sebagai bentuk dukungan dalam mewujudkan Jogja sebagai Kota Warisan Dunia.

Termasuk sebagai salah satu pengejawantahan konsep menjaga dan memperindah keindahan dunia, Memayu Hayuning Bawono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Yogyakarta
Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Yogyakarta
Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, Butet: Kehilangan Sedulur Sinorowedi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Ribuan Buruh Jateng Bakal Gelar Demo Saat May Day, Ini Lokasi dan Tuntutannya

Yogyakarta
Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Diburu Usai Curi Panci dan Tabung Gas, Residivis Ini Malah Ditemukan di Tahanan

Yogyakarta
Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Ada Kades yang Ikut Penjaringan Bacawabup di Partai Golkar, Apdesi Bantul Minta Anggotanya Netral

Yogyakarta
Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Yogyakarta
Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Yogyakarta
Tak Mau 'Snack Lelayu' Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Tak Mau "Snack Lelayu" Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com