YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Terungkap fakta dari peristiwa pembunuhan tenaga kesehatan (nakes) berinsial SK (32) dan penganiayaan yang menyebabkan MF (5) tewas.
Kedua korban yang merupakan ibu dan anak ini jenazahnya dibuang di bawah jembatan Tol Semarang-Bawen.
Dari hasil penyidikan, diketahui tersangka DC (31) sempat meletakan jenazah korbannya MF (5) di bagasi mobil selama satu hari sebelum dibuang di tol Semarang-Bawen KM 426. Selain itu, tersangka DC menggunakan google maps untuk mencari lokasi membuang jenazah MF.
"Dalam satu hari itu untuk putranya (MF putra dari SK) itu sempat satu hari ditaruh di bagasi belakang (mobil milik DC)," ujar Ditreskrimum Polda Jateng, Kombes Pol Djuhandhani Rahardjo Puro usai meminta keterangan orangtua korban di Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Senin (21/03/2022).
Djuhandhani berujar, MF tewas sekitar 19 Februari 2022. Satu hari di bagasi belakang mobil, pada 20 Februari 2022 malam DC membawa jenazah MF ke Tol Semarang-Bawen.
DC ini lantas membuang jenazah MF dari atas jembatan, tepatnya di tol Semarang-Bawen KM 426. "Dibuka semua bajunya, tidak pakai baju dibuang di KM 426," tuturnya.
Menurut Djuhandhani selama ikut tersangka, MF sempat disekap dan disiksa. Bahkan MF tidak diberi makan oleh DC hingga akhirnya tewas.
"Motifnya hasil pemeriksaan sementara karena tidak suka dengan anak ini sering rewel, nangis dan lain sebagainya. Sehingga dia menganiaya, walaupun di belakang didapatkan setelah itu dia disekap tidak dikasih makan akhirnya meninggal," tegasnya.
Pelaku DC lanjut Djuhandhani memiliki hubungan dekat dengan SK yang merupakan ibu MF. Kepada keluarga SK, DC mengaku sudah bercerai. Sehingga DC diterima oleh pihak keluarga SK.
Baca juga: 6 Fakta Pembunuhan Nakes dan Anaknya yang Jasadnya Dibuang di Tol Semarang
Selama ini tabiat DC tidak menunjukkan sebagai pelaku kriminal. Sehingga keluarga tidak menaruh curiga saat MF dibawa oleh DC.
"Ibu korban (ibu SK/nenek MF) sakit itu dia yang mengobati juga. Kemudian pura-pura sering menyuapi anak yang pertama dan segala macam sehingga keluarga ini sangat percaya ketika itu (MF) diambil dibawa ke Rembang walaupun sebenarnya pengakuan dibawa ke Semarang," urainya.
Sedangkan DC menganiaya ibu MF yakni SK (32) hingga meninggal dunia pada 7 Maret 2022. Tersangka kemudian membuang jenazah SK di Tol Semarang - Bawen Kilometer 425.
"Ada motif asmara karena cemburu dengan seseorang, (motif) kedua karena ditanya terus mana anak saya? Mana anak saya?. Dia tidak bisa memberikan jawaban karena anaknya sudah meninggal," tuturnya.
Djuhandhani mengungkapkan tersangka DC sempat melihat google map sebelum membuang jenazah MF. Merasa aksi pertamanya tidak diketahui, DC kemudian mengulangi dengan membuang jenazah SK tidak jauh dari lokasi pertama.
"Yang bersangkutan (tersangka DC) sebelumnya menggunakan Google Maps, tempat ini jauh dari permukiman akhirnya dibuang di situ untuk yang pertama. Kemudian setelah ibunya dibunuh, dia menjadikan pengalaman yang pertama oh di sana enggak ketahuan, diulang lagi ibunya dibuang di situ," pungkasnya.
Baca juga: Mobil Sedan Lancer Ini Dipakai Dony untuk Buang Jasad Ibu dan Anak di Tol Semarang
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.