DC mengaku nekat membunuh kedua korban karena cemburu dengan SK yang melambaikan tangan kepada seserong hingga membuat pelaku cemburu.
"Karena korban ketika ketemu di Semarang melambaikan tangan dengan seseorang. Tersangka menanyakan siapa itu. Motifnya cemburu," ungkapnya.
Selain itu, pelaku juga terdesak karena korban terus menanyakan keberadaan MF. DC pun panik dan menganiaya SK hingga tewas.
"Jadi ada dua perkara dari kejadian ini. Lokus pertama penganiayaan terhadap anak sehingga korban meninggal pada 20 Februari 2022. Dan kedua penganiayaan kepada SK pada 7 maret 2022," kata Djuhandhani.
Sementara itu, pelaku dan korban ternyata sama-sama bekerja sebagai tenaga kesehatan dan memiliki hubungan dekat.
Dari pemeriksaan, pelaku mengaku sudah memiliki seorang anak dan istri dari perkawinan yang sah.
"Korban dan pelaku kenal sejak Oktober 2021 karena sama-sama menjadi vaksinator. Keduanya nakes mulai berkenalan lalu terjadi hubungan dekat," ujarnya.
(Penulis : Kontributor Semarang, Riska Farasonalia | Editor : Dheri Agriesta)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.