YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Menjadi salah satu lokasi perhelatan G20, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memanfaatkannya sebagai ajang promosi potensi ekspor pertanian.
Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, untuk menjadi tuan rumah pada G20 Indonesia harus menunggu cukup lama karena untuk menjadi tuan rumah harus bergiliran dengan negara-negara lainnya.
"Jadi tuan rumah harus bisa dimanfaatkan dengan baik karena kalau mau jadi tuan rumah lagi jaraknya jauh karenakan ini bergiliran," katanya Rabu (16/3/2022).
Baca juga: Sambut Baik G20, Kadin Solo Optimistis Dongkrak Ekonomi di Masa Pandemi
"Dimanfaatkan promosi ekspor maupun pariwisata," imbuh dia.
DI Yogyakarta memiliki beberapa potensi ekspor yang bisa bersaing dengan negara lain contohnya pertanian.
"Potensi di DIY ekspor pertanian menarik seperti gula semut salak cukup bagus," kata dia.
Tidak hanya dalam bidang pertanian saja potensi ekspor DIY. Yogyakarta yang dikenal memiliki potensi di ekonomi kreatif produknya juga dapat bersaing dengan negara lain.
"Kalau yang lain seperti souvenir, batik, pakaian jadi cukup baik ekrafnya," imbuh Aji.
Ia menambahkan, G20 di Yogyakarta dilaksanakan dengan blended atau campuran, ada delegasi yang datang langsung dan ada yang mengikuti melalui daring.
Baca juga: Menaker Minta Kadin Dukung Presidensi G20: Wadah Para Pengusaha Dorong Daya Saing
"Mengingat situasi yang ada sebagian delegasi hadir secara virtual. Yang hadir fisik 27 dari kapital masing-masing dan perwakilan asing di Jakarta," katanya.
Aji menyampaikan, kedatangan sebanyak 27 tamu di Yogyakarta sudah berjalan dengan lancar. Peserta yang datang berasal dadi anggota G20 maupun organisasi internasional yang berkantor di Indonesia.
Dia berujar, hari pertama ini G20 akan membahas bidang pendidikan. Pada Maret, ini digelar beberapa acara G20 yang membahas pendidikan, dan tenaga kerja.
"Hari ini di Ambarrukmo untuk pendidikan, lalu ada si Hotel Tentrem, dan Hyatt. Di bulan Marey ini ada 3 atau 4 membahas tenaga kerja, pendidikan, lainnya lali aku (lupa aku)," kata dia.
Dia menambahkan fokus dari G20 bidang pendidikan membicarakan tentang pelaksanaan pendidikan serta tukar menukar pengalaman di antara anggota G20.
"Total delegasi yang ikut G20 khusus pembahasan pendidikan sebanyak 200 orang," pungkas dia.
Baca juga: Tiga Isu Prioritas yang Diangkat Kemenkominfo pada DEWG G20