Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan yang Ditemukan Kerangkanya dalam Sumur di Hutan Tinggalkan Surat Wasiat

Kompas.com - 11/03/2022, 14:28 WIB
Dani Julius Zebua,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Polisi menemukan secarik kertas berisi pesan, kata pamit hendak bekerja dan kata perpisahan dalam kasus Tuminem (56), perempuan yang ditemukan tewas dalam sumur di Pedukuhan Gunung Kukusan, Kalurahan Hargorejo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pesan itu ditulis orang yang mengaku sebagai Yu Mi atau panggilan beberapa warga pada Tuminem. Pesan ditujukan pada Lik No.

Surat ditemukan polisi bersama sejumlah barang bukti lain, baik itu handphone pada saku pakaian korban, tas dan sepatu.

“Ini surat (yang ditemukan polisi) itu,” kata Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Kepolisian Resor (Polres) Kulon Progo Iptu I Nengah Jeffry Prana Widyana melalui pesan singkat, Jumat (11/3/2022).

Baca juga: Pencari Kayu Bakar Temukan Kerangka Manusia dalam Sumur di Hutan

Polisi menemukan surat itu bersama sejumlah barang bukti lain saat mengolah tempat kejadian perkara penemuan jenazah di sumur Gunung Kukusan.

Surat itu ditulis dalam bahasa Jawa, berisi permintaan agar seseorang bernama Lik No membantu mengurus pembagian hasil penjualan rumah di tanah yang ditempati itu kepada anak-anaknya.

Sok nek aku ora bali lemah lan omah nduwur didom adil cah telu yo (besok bila saya tidak kembali, tanah dan rumah di atas dibagi adil tiga orang)’, begitu salah satu kalimat dalam surat.

Semua bermula ketika seorang pencari kayu bakar menemukan jasad sudah rusak dalam sumur di kebun milik Saijem, Kamis (10/3/2022), pukul 15.00 WIB.

Baca juga: Lokasi Penemuan Kerangka Perempuan di Nusakambangan Jarang Dijamah Manusia, Hanya Bisa Diakses Jalur Laut

Polisi dan tim rescue mengevakuasi mayat itu. Polisi mendapati sejumlah bukti, termasuk tas berisi batu 10 kg dan terikat pada korban.

Sumur berada di kebun dengan pohon lebat seperti hutan. Polisi telah mengungkap identitas korban bernama Tuminem dari sepatu yang dikenakan dan handphone yang berada dalam saku korban.

Tuminem tinggal di rumah depan kebun kosong itu.

Dukuh Gunung Kukusan, Jemadi juga mengungkapkan, Tuminem memang tinggal di rumah itu. Sementara suaminya tinggal di rumah yang berada di balik kebun.

Baca juga: Identitas Kerangka Perempuan di Nusakambangan Masih Misterius, Diperkirakan Berusia 20 Tahun

Tuminem memiliki tiga anak. Jemadi menceritakan, Tuminem menempati salah satu rumah mereka.

“Mereka baik-baik saja. Hanya saja tinggalnya sendiri-sendiri,” kata Jemadi.

Sebelum dinyatakan hilang, Tuminem berencana pergi merantau pada 24 Februari 2022. Tujuannya adalah Batam.

Namun, ia tidak pernah muncul sejak pamit itu. Hingga akhirnya, jasadnya ditemukan dalam sumur dalam kebun, 30 meter jauhnya dari rumah tinggalnya.

 

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Yogyakarta
Hari Jadi Gunungkidul Berubah dari 27 Mei Menjadi 4 Oktober

Hari Jadi Gunungkidul Berubah dari 27 Mei Menjadi 4 Oktober

Yogyakarta
Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Yogyakarta
Sakit Setelah Latihan Bela Diri, Mahasiswa di Sleman Meninggal

Sakit Setelah Latihan Bela Diri, Mahasiswa di Sleman Meninggal

Yogyakarta
May Day 2024, Buruh Perempuan di Jateng Tuntut Perlindungan dari Negara

May Day 2024, Buruh Perempuan di Jateng Tuntut Perlindungan dari Negara

Yogyakarta
Cerita Buruh DIY yang Tak Bisa Beli Rumah: Gaji Kecil, Harga Hunian Gila-gilaan

Cerita Buruh DIY yang Tak Bisa Beli Rumah: Gaji Kecil, Harga Hunian Gila-gilaan

Yogyakarta
'May Day', Buruh di Yogyakarta Tuntut Perumahan Murah, Subsidi Transportasi, dan soal Pendidikan

"May Day", Buruh di Yogyakarta Tuntut Perumahan Murah, Subsidi Transportasi, dan soal Pendidikan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Kronologi Demo Warga di Pendapa Bupati Banjarnegara Ricuh, 12 Orang Luka-luka

Kronologi Demo Warga di Pendapa Bupati Banjarnegara Ricuh, 12 Orang Luka-luka

Yogyakarta
Buka Pendaftaran Pilkada, Demokrat Gunungkidul Ingin Ada Calon Perempuan

Buka Pendaftaran Pilkada, Demokrat Gunungkidul Ingin Ada Calon Perempuan

Yogyakarta
Arti 3 Semboyan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Trilogi yang Dicetuskan Bapak Pendidikan Indonesia

Arti 3 Semboyan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Trilogi yang Dicetuskan Bapak Pendidikan Indonesia

Yogyakarta
Soal Langkah Setelah Pilpres, Mahfud MD: Ya Kita Lihat, Semua Perkembangan Kan Dinamis

Soal Langkah Setelah Pilpres, Mahfud MD: Ya Kita Lihat, Semua Perkembangan Kan Dinamis

Yogyakarta
Soal Tewasnya Brigadir RAT, Mahfud MD: Informasi yang Bisa Dibuka ke Publik Jangan Ditutupi

Soal Tewasnya Brigadir RAT, Mahfud MD: Informasi yang Bisa Dibuka ke Publik Jangan Ditutupi

Yogyakarta
Cerita Perjalanan Karier, Mahfud MD: Ikut Pilpres Kalah, Ya Sudah 'Move On'

Cerita Perjalanan Karier, Mahfud MD: Ikut Pilpres Kalah, Ya Sudah "Move On"

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com