Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Syarat PCR dan Antigen Dihapuskan, Pemprov DIY Yakin Tak Akan Berpengaruh Signifikan Pada Wisatawan yang Datang

Kompas.com - 10/03/2022, 06:19 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebut, kebijakan penghapusan syarat perjalanan yakni hasil negatif antigen dan PCR tidak akan berpengaruh signifikan pada jumlah kedatangan wisatawan.

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji menjelaskan, selama masa pandemi ini wisatawan didominasi oleh kendaraan pribadi. Sedangkan wisatawan yang menggunakan oesawat atau kereta api tidak begitu dominan.

"Ya jadi selama ini wisatawan ke Yogyakarta yang lewat bandara dan lewat kereta itu sebenarnya nggak dominan yang lebih dominan. Mereka pakai kendaraan di luar pesawat dan kereta," katanya Rabu (9/3/2022).

Baca juga: Varian Son of Omicron Ditemukan di Yogyakarta, Pemerintah DIY Akui Kesulitan Cegah Kerumunan

Aji menambahkan, kendaraan lainnya selain kereta dan pesawat tidak ada persyaratan apa-apa sehingga, saat dibebaskan dadi syarat perjalanan tidak akan begitu terpengaruh.

"Nah kendaraan yang lain tadi tidak ada persyaratan apa-apa sama dengan yang diberlakukan sekarang di bandara. Saya kira kondisi di Jogja dengan dibebaskannya tanpa PCR atau antigen itu tidak akan berpengaruh secara signifikan," katanya.

Terpenting bagi masyarakat sekarang ini menurut aji adalah menjaga kesehatan masing-masing saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 ini.

"Yang paling penting adalah bagaimana kita di level 4 ini teman-teman masyarakat di Yogyakarta bisa hati-hati betul menjaga kesehatan masing-masing," katanya.

Sementara itu, Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (DAOP) 6 Supriyanto menyampaikan, syarat penumpang Kereta api (KA) jarak jauh minimal penumpang sudah mendapatkan vaksinasi covid-19 dosis ke dua. Surat keterangan hasil negatif antigen maupun

"Mulai 9 Maret 2022, pelanggan yg sudah mendapatkan dosis 2 dan lengkap tidak diwajibkan menunjukan hasil negatif antigen atau PCR. Aturan menyesuaikan surat edaran Kementerian Perhubungan no 25 tahun 2022, tentang petunjuk perjalanan orang dengan perkereta apian pada masa Covid-19," katanya, Rabu (9/3/2022).

Lanjut dia surat keterangan hasil negatif tes antigen dan PCR hanya dibutuhkan bagi penumpang yang baru mendapatkan dosis pertama Covid-19 dan yang belum mendapatkan vaksin.

"Syarat KA jarak jauh pelanggan sudah divaksin minimal dosis ke dua surat keterangan antigen dan PCR dibutuhkan khusus bagi pelanggan yang baru mendapatkan vaksin dosis pertama dan pelanggan yang belum divaksin," katanya.

Ia menambahkan bagi penumpang yang belum mendapatkan vaksin Covid-19 wajib menunjukkan surat keterangan dari rumah sakit yang menyatakan bahwa yang bersangkutan belum bisa mendapatkan vaksin Covid-19.

"Pelanggan yang belum divaksin dengan alasan medis dibuktikan surat keterangan dari rumah sakit pemerintah. Pelanggan bagi usia di bawah 6 tahun didampingi orangtua dan menerapkan prokes dengan ketat," papar dia.

Baca juga: Kemenkes Wacanakan Endemi, Dinkes DIY Sebut Ada Beberapa Syarat Menuju ke Sana

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Yogyakarta
Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Yogyakarta
Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Yogyakarta
Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Yogyakarta
Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Sayangkan Larangan 'Study Tour' di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Sayangkan Larangan "Study Tour" di Sejumlah Daerah, PHRI Gunungkidul: Bisa Berdampak Luas

Yogyakarta
Beberapa Daerah Larang 'Study Tour', PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Beberapa Daerah Larang "Study Tour", PHRI DIY: Apa Bedanya dengan Kunker?

Yogyakarta
Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Pegawai K2 Gunungkidul Minta Diangkat Jadi ASN, Sudah Mengabdi dan Sebagian Akan Pensiun

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com